“Di Banten dulu ada seorang ulama kondang ulama yang sangat luarbisasa, namanya Abuya Dimyathi di Cidahu, beliau dalam satu hari 1x24 jam itu menamatkan Al Qur'an, Al Qur'an itu tamat 1x24 jam, tapi beliau merokok,” bebernya.
BACA JUGA:Merokok di Kawasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Siap-Siap Didenda Besar Pemerintah Arab Saudi
BACA JUGA:Simak 7 Tips Menghentikan Kebiasan Buruk Merokok, Ternyata Mudah dan di Jamin Ampuh
Lantas, apakah beliau tidak mengerti tentang ilmu? Apakah beliau tidak paham tentang hukum? “Ya, paham,” tegas Kang Anom.
Dan pertanyaan Kang Anom, apakah anda mampu menamatkan Al Quran 1x24 jam seriap harinya.
“Nah itu, ketika anda ini menghukum sesuatu, hukumnya lewat mana dulu, atau lewat tasawuf, kalau tasawuf, tinggalkan semua yang tidak ada manfaatnya.
Setiap perkara yang tidak ada manfaatnya, meninggalkan diri kepada Allah, melalaikan diri kepada Allah, semuanya haram, termasuk scrol TikTok, dan makan berlebihan dan lain-lain,” urainya.
BACA JUGA:Merokok di Kawasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Siap-Siap Didenda Besar Pemerintah Arab Saudi
BACA JUGA:Simak 7 Tips Menghentikan Kebiasan Buruk Merokok, Ternyata Mudah dan di Jamin Ampuh
Kalau fikih, lanjut Kang Anom tidak begitu bang? Hukum bisa berbeda karena perbedaan tempat, waktu dan zaman.
“Jadi anda tidak menghargai perbedaan pendapat ulama yang memfatwakan tentang hukum daripada rokok ini,” tegasnya.
Sebelumnya Riyan di akunnya @r1y4n53 mengatakan, kalau ada ulama merokok itu namanya bukan ulama, itu namanya ulama akhir zaman.
“Ulama sesat dan menyesatkan , ulama palsu itu kalau ada yang merokok, kalau ulama yang aslinya dia nggak akan merokok,” cetusnya.
BACA JUGA:Merokok di Kawasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Siap-Siap Didenda Besar Pemerintah Arab Saudi
BACA JUGA:Simak 7 Tips Menghentikan Kebiasan Buruk Merokok, Ternyata Mudah dan di Jamin Ampuh
Karena merokok itu sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, asapnya.