Wakapolres Mura menjelaskan, hingga saat ini sudah ada korbab lainnya yang ikut melapor sehingga jumlah korban bertambah menjadi dua orang.
BACA JUGA:Mahasiswi di Palembang Laporkan Kasus Rudapaksa di TPU Talang Kerikil Oleh Oknum Driver Ojol
Tersangka Tumin mengakui pula jika perbuatanya itu sebagai syarat ilmu kebatinan yang dia miliki. Dia mengaku untuk mempertajam ilmu kebayinan yang dia miliki saat ini.
Syaratnya harus melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan muhrimnya.
"Istri saya ikut membantu dio, total murid perempuan aku empat orang, tapi yang aku pakai dua orang aku setubuhi. Bini aku tahu, dio yang menyiapkan aku tinggal melaksanakan bae," jelasnya.
Dua murid perempuan itu, yang pertama disetubuhi satu kali dan murid perempuan kedua disetubuhi sebanyak empat kali. Pelaku mengaku, tidak melakukan penyimpangan seksual meski dia sudah memiliki tiga istri.
BACA JUGA:Gadis Penderita Down Syndrom di Prabumulih Jadi Korban Rudapaksa Tetangga Nenek, Pelaku Kepergok
BACA JUGA:Bejat Nian, Buruh Bangunan di Palembang Diduga Rudapaksa Putri Sambung Berkali-kali
Dia menambahkan, ilmu itu syarat bersekutu dengan penguasa gaib, digunakan untuk membuat jaranan kepang miliknya laris dan seluruh anak muridnya bisa melaksanakan atraksi-atraksi yang di luar imajinasi dan memiliki kesaktian tingkat tinggi.
Tidak hanya Tumin semata memanfaatkan kepolosan korban yang berusia belasan tahun itu, namun Tumin juga menyuruh anak prianya juga untuk merapal mantra sembari menyetubuhi tubuh korban.
Diberitakan sebelumnya, dengan modus ritual jaranan kuda kepang, satu keluarga di Musi Rawas tega melakukan rudapaksa terhadap anak di bawah umur.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya petugas mengamankan satu keluarga yang terdiri dari empat orang dan dijebloskan ke sel penjara.
BACA JUGA:Bocah 10 Tahun di Prabumulih jadi Korban Rudapaksa hingga Tak Sadarkan Diri oleh 2 Pegawai Koperasi
Korban yang baru berusia 14 tahun ini awalnya bergabung dengan komunitas jaranan kuda kepang milik Tumin (64) warga Desa Sumber Karya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Mura, awal November 2023 lalu.