Pendorong kursi roda resmi yang ada di Masjidil Haram bisa dikenali dengan ciri-ciri, antara lain, mengenakan rompi petugas pendorong kursi roda.
Jemaah haji Kloter pertama gelombang kedua Embarkasi Palembang bersiap diberangkatkan menuju Jeddah. --
Kemudian, rompi pendorong berwarna abu-abu dan hijau lumut (shift pagi) atau berwarna coklat (shift malam), serta ada nomor punggung dan nomor dada pada rompinya.
Imbauan tersebut sebagai bentuk upaya perlindungan kepada jemaah haji. Jemaah haji diminta waspada, apabila ada oknum yang menawarkan jasa kursi roda di luar petugas dan tarif resmi yang dikeluarkan pengelola masjid dan tidak mengenakan identitas resmi.
"Jemaah juga sebelum menjalankan umroh wajib agar tetap membawa tas kecil berisi kelengkapan dokumen yang dibutuhkan, membawa kantong sandal dan dibawa selama ibadah umrah," tutupnya.
BACA JUGA:Cuaca Panas di Madinah Capai 40 Derajat Lebih, Jemaah Haji Asal Sumsel Diminta Hemat Energi
BACA JUGA:Nah Loh, Arab Saudi Larang Jemaah Haji Bentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci, Ada Apa?
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Embarkasi Palembang telah menyelesaikan gelombang pertama pemberangkatan jemaah haji.
Ada sembilan Kloter dengan jumlah jemaah haji sedikitnya 4.041 yang telah diberangkatkan ke Madinah melalui Bandara SMB II Palembang.
Selain itu, lanjut Armet, hingga saat ini sudah ada 4 Kloter yang berada di Kota Mekkah setelah menjalani Arbain selama delapan hari di Madinah.