Karena ada lain suatu hal, dirinya tidak bisa hadir tepat waktu dalam acara perpisahan tersebut.
Sehingga dia, waktu itu, merasa sangat sedih, dan menyesal.
"Saat itu saya datang, acara sudah selesai. Karena tidak bisa menghadiri acara itu, sehingga saya sampai coret-coret dinding sekolah dengan cat pilok, dan coret-coret baju sendiri," katanya.
Artinya apa, kata Bupati, acara perpisahan ini sangat penting bagi siswa. Disana ada rasa emosional tersendiri, tentang daei mana siswa berasal.
"Jadi kalau memang bisa dilakukan acara perpisahan silakan dilaksanakan. Dengan catatan jangan memberatkan siswa," tegas Enos lagi.
BACA JUGA:Review HP Oppo K12x: Baterai Jumbo 5.500 mAh, Dibekali Fast Charging SuperVOOC 80 watt
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin juga mengizinkan sekolah menggelar acara perpisahan.
"Sialakan mengadakan perpisahan, namun harus dikoordinasikan dengan orang siawa," katanya.
Wakimin mengingatkan, acara perpisahan sekolah jangan sampai memberatkan siswa dan orang tua siswa. "Buatlah acara yang sederhana. Tampilkan keterampilan dan literasi siswa," katanya.
Wakimin juga meminta, jika melaksanakan perpisahan sekolah, berilah nuasa emosional anak guru dan anak-anak. "Sehingga acara itu menjadi kenangan siswa dangan guru dan sekolahnya," pungkasnya.