OKU TIMUR, SUMEKS.CO - Memasuki akhir masa ajaran 2023/2024, sekolah-sekolah di Kabupaten OKU Timur memang sudah mulai bersiap untuk mengadakan acara perpisahan bagi para siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya.
Acara perpisahan ini sudah menjadi tradisi tahunan sebagai momen untuk melepas para siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya atau memasuki dunia kerja.
Perihal iuran acara perpisahan memang menjadi polemik tersendiri bagi para orang tua siswa di Kabupaten OKU Timur.
Di satu sisi, mereka ingin anaknya mendapatkan momen perpisahan yang berkesan dan menyenangkan.
BACA JUGA:6 Skincare Vegan yang Bisa Dicoba untuk Kulit Sensitif dan Mudah Berjerawat, Bantu Glow Up Maksimal
BACA JUGA:80 Pencari Kerja di Ogan Komering Ilir Ikuti Pelatihan Kerja di BLK Kayuagung
Di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan besaran iuran yang harus dibayarkan, yang terkadang bisa membebani keuangan keluarga.
Di tengah polemik iuran dan pro-kontra terkait acara perpisahan sekolah, perlu diakui bahwa banyak juga orang tua yang setuju dengan diadakannya acara tersebut.
Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin MT., menyampaikan bahwa acara perpisahan bagi siswa yang telah lulus itu sangatlah penting.
Acara perpisahan memberikan pengalaman penting bagi para siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya.
BACA JUGA: Harga Terbaru 5 HP dan Tablet Lenovo Mei 2024, Dijamin Tidak Boros!
BACA JUGA:Pesawat Garuda Indonesia yang Angkut Jemaah Haji Makassar Terbakar, Kemenag Tegaskan Ini
"Soal acara perpisahan ini, menurut saya sangat penting, asal tidak menyalahi aturan," kata Bupari Enos, sapaan Ir H Lanosin MT, saat acara Sosialisasi Permendikbudristek No. 40 tahun 2021, dan Surat Edaran Dirjen GTK, di Rumah Dinas Bupati, Kamis 16 Mei 2024.
Di hadapan kepala sekolah se OKU Timur, Bupati Enos menyapaikan pengalamannya berkaitan acara perpisahan sekolah.
Diceritakannya, saat lulus dari SMA Negeri 1 Belitang, sekolah mengadakan acara perpisahan.