Imam Ibnu Khuzaimah, Ulama Ahli Hadits yang Miliki Kontribusi Besar Tapi Karyanya Disingkirkan

Ada banyak ulama yang memberikan pengakuan, persaksian atas integritas dan kepribadian Ibnu Khuzaimah.

BACA JUGA:Sedekah Makanan untuk Peziarah pada Puncak Haul dan Ziarah Kubro Ulama dan Auliya' Palembang

BACA JUGA:Dari 447 Jumlah Jemaah Haji Kloter 3 Embarkasi Palembang, 410 Orang Masuk Kategori Risti

Salah satunya dari Az-Zarkali menyebutkan bahwa pada masanya, Ibnu Khuzaimah adalah seorang imam, ahli fikih, seorang mujtahid dan ahli dalam bidang hadis.

Adz-Dzahabi pun menyebut Ibnu Khuzaimah sebagai seorang hafizh besar, imam para imam, dan tuan guru Islam.

Sahih Ibn Khuzaymah adalah sebuah karya penting dalam ilmu hadis, tetapi juga telah menerima beberapa kritik.

Sahih Ibn Khuzaymah menempati posisi unik dalam diskursus hadis, yang secara tidak langsung juga menggambarkan anomali struktur dalam diskursus internal hadis.

BACA JUGA:Pelaksanaan Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Berjalan Lancar, Kapolrestabes Palembang Apresiasi Peziarah

BACA JUGA:Imam Bukhari: Ulama Cerdas Penjaga Hadits dari Asia Tengah, Berkah Ilmunya Terasa Hingga Ujung Kaspia

Buku ini diakui bukan sebagai kitab sahih dan juga tidak digolongkan sebagai kitab-kitab tidak sahih.

Hal ini sepenuhnya disebabkan oleh cara penyajian Sahih Ibn Khuzaymah terhadap totalitas studi hadis.

Suatu cara yang tidak biasa dan belum ditradisikan oleh mayoritas penulisan kitab hadis di abad ketiga Hijriyah.

Keunikan Sahih Ibn Khuzaymah terletak pada logika penyusunan, sistematika penulisan, dan perangkat metodologi yang digunakan dalam analisis matan dan sanad.

BACA JUGA:Tanda Kiamat Terjadi Lagi! Gerhana Matahari dan Bulan Muncul Pada Ramadan 2024, Ulama Khawatirkan Hal Ini

BACA JUGA:Langkah Setan Nge-Disstrack Manusia dari Kisah Barshisha, Ulama Besar yang Menyembah Setan Menjelang Wafat

Ini berbeda dari Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim yang telah menjadi rujukan utama perihal otoritas tertinggi kesahihan sebuah periwayatan.