Akibat tangkisan sajam itu mengakibatkan telapak tangan kiri luka dan mengeluarkan darah.
Fiki membalas dengan menerjang perut Edo sehingga mundur lebih dari 2,5 meter menjauh dan jatuh terduduk di tanah.
Fiki langsung berlari menuju ke motornya mengambil pisau di dalam jok yang masih bersarung dan mendekati Edo sembari mencabut pisau dari sarungnya.
Edo juga berlari mengejar dan mendekati Fiki dan berusaha terus memukul Fiki menggunakan tangan kanannya dan Fiki langsung menusukan pisau ke perut Edo.
Datang dari arah kanan, Hardi menendang Fiki ke arah bagian punggung Fiki hingga maju terdorong ke depan satu langkah. Fiki memutar badan ke arah Hardi sedangkan Hardi masih menyerang, Fiki mengayunkan pisau mengenai bagian rusuk sebelah kiri Hardi.
Adik Fiki berlari mendekati Fiki sembari membuang pisau yang ada di tangan kanan yang sudah tidak bergagang ke arah rerumputan yang tak jauh dari lokasi kejadian tersebut.
Fiki dan adiknya meninggalkan lokasi kejadian menuju ke arah Jalan Lintas Pekan Baru, dengan posisi tangan kiri Fiki yang terluka.
BACA JUGA:Korban Begal Payudara di Palembang yang Viral Ternyata Seorang Mahasiswi
BACA JUGA:Setelah 26 Hari di ICU, Kakek Korban Begal di Musi Rawas Meninggal
Hardi meminta pertolongan warga sekitar sedangkan Fiki dan adiknya pergi meninggalkan lokasi.
"Hardi tak kuat mengangkat Edo, lalu dia berusaha meminta pertolongan kepada warga yang berada di warung pecel lele yang berjarak kurang lebih 5,28 meter. Namun tidak ada seorang warga pun yang menolong," katanya.
Kemudian datanglah saksi Kanser yang berboncengan dengan Lopo mengenali Edo dan Hardi, lalu turun dari motor langsung mendekati.
"Saksi Kanser berkata kepada warga yang ramai di warung pecel lele daribatas motor: "Nyawo ni woi !!" karena tidak ada yang menolong," ungkap Andri.
BACA JUGA:Korban Begal Jadi Tersangka, Warga Demo Polisi