Jumhur ulama melarang untuk membakar harta dan masala ini pun terjadi pada orang-orang yang munafik.
Hadits ini juga berkaitan dengan shalat isya’ dan subuh karena pada dua waktu tersebut orang akan bermalas-malasan sehingga enggan pergi ke masjid.
Para ulama yang mewajibkan untuk shalat berjama’ah kebanyakan ialah ulama hanafiyah, sebagian ulama syafi’iyah yaitu Ibnu Khuzaimah dan Ibnul Mundzir.
Terdapat beberapa alasan mengapa penting bagi laki-laki untuk melaksanakan shalat berjama'ah di masjid.
BACA JUGA:45 Ribu Jemaah Haji Lansia Akan Jadi Prioritas di Musim Haji 2024, Ini Kata Kemenag
BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu! 4 Amalan Ini Bisa Membuat Setan Menangis, Nomor 3 Kelewatan Kalau Tak Dikerjakan
Hal pertama ialah merupakan perintah langsung dari Allah SWT, Allah memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat berjama'ah di masjid terutama laki-laki.
Perintah ini ditunjukkan dalam ayat Al-Baqarah: 43, "Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk,".
Beberapa hadits menunjukkan pentingnya shalat berjama'ah bagi laki-laki seperti saat Rasulullah menyuruh sahabat Abdullah bin Ummi Maktum untuk ke masjid meski buta.
Perintah tersebut tetap dilakukan oleh Abdullah bin Ummi Maktum sekalipun sempat terjatuh dalam perjalanan menuju masjid dan dahinya berdarah karena terantuk batu.
Shalat berjama'ah memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah menjadi wasilah terhindar dari api neraka dan bisa menyelamatkan kita dari sifat munafik.
Shalat berjama'ah juga mampu semakin meningkatkan peluang diterimanya shalat dibanding dengan shalat sendiri.
Muslim yang menjalankan shalat berjama'ah menjadi pembeda dari kaum munafik karena saat hati dirasuki jiwa munafik, maka muncul keengganan untuk menjalankan shalat.
Shalat berjama'ah adalah peningkatan dari shalat munfarid (shalat yang dikerjakan sendirian). Pahala shalat berjama'ah lebih besar, terutama jika dilakukan di masjid.