Pada hemofilia sedang, jumlah faktor pembekuan berkisar antara 1–5%. Perdarahan akibat luka kecil pun akan sulit berhenti, dan penderitanya cenderung lebih mudah mengalami memar.
Pada hemofilia berat, jumlah faktor pembekuan kurang dari 1%. Penderita sering mengalami perdarahan spontan tanpa sebab yang jelas, seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan atau pembengkakan di sendi atau otot.
BACA JUGA:Brokoli Bisa Cegah Penyakit Diabetes dan Kontrol Gula Darah,Benarkah? Ini Fakta dan Penjelasannya
BACA JUGA:Memang Pahit! Ternyata Daun Pepaya Cegah Penyakit Mematikan
Pengobatan Hemofilia: Pengobatan melibatkan pemberian faktor pembekuan yang kurang (faktor VIII atau faktor IX) melalui infus.
Terapi pencegahan (profilaksis) dapat membantu mencegah perdarahan berulang.
Penderita hemofilia juga perlu menghindari aktivitas yang berisiko tinggi cedera.
Pengobatan jangka panjang melibatkan tim medis yang terdiri dari hematolog, ahli ortopedi, dan fisioterapis.
Kapan Harus ke Dokter: Segera cari pertolongan dokter jika Anda mengalami memar atau perdarahan yang sulit berhenti.
Pemeriksaan lebih awal diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan yang dialami dan mencegah terjadinya perdarahan berulang.
Penanganan di IGD perlu segera dilakukan bila mengalami perdarahan spontan di gusi dan hidung, atau bila perdarahan tidak kunjung berhenti dan disertai keluhan lain, seperti sakit kepala berat, muntah, leher kaku, atau lumpuh di sebagian atau seluruh otot wajah.
Ingatlah bahwa meskipun kondisi ini belum bisa disembuhkan, penderitanya dapat hidup normal dengan mencegah terjadinya luka dan melakukan kontrol rutin ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat.