Bagi masyarakat Desa Ulak Kerbau, tradisi ziarah ke makam pada momen lebaran ini disebut dengan "Mintar Kembang". Lokasi makam ini terletak di Desa Siring Alam.
Menurut salah seorang warga Desa Ulak Kerbau, Fran, tradisi Mintar Kembang ini hanya dilakukan pada saat hari kedua lebaran Idulfitri.
"Tradisinya seharian mulai pagi hingga sore hari, hanya dilakukan pada hari kedua lebaran saja," ujar Fran.
Ditambahkan Fran, tradisi Mintar Kembang ini, tak hanya dilakukan warga Desa Ulak Kerbau saja melainkan pula datang dari warga perantauan, yang ada di daerah lain.
"Tradisi Mintar Kembang ini biasanya dilakukan pula pada lebaran Idul Adha, tapi tidak terlalu ramai seperti pada lebaran Idulfitri," ungkapnya.
BACA JUGA:Tradisi Mintar Kembang di Ogan Ilir, Ribuan Warga Ziarah ke Makam Sanak Keluarga
BACA JUGA:Sempat Jadi DPO, Pencuri Kambing di Ogan Ilir Akhirnya Diamankan Team Rajawali Polsek Tanjung Raja
Tradisi Mintar Kembang bagi warga Desa Ulak Kerbau, telah ada sejak zaman dulu. Sehingga, tradisi ini bisa dikatakan sebagai tradisi turun temurun masyarakat Desa Ulak Kerbau.
Setiap kali tradisi Mintar Kembang, pasti dihadiri oleh ribuan warga yang beramai-ramai berkunjung ke makam. Apalagi, tempat pemakaman umum ini merupakan makam dari lima desa.
Yaitu, Desa Siring Alam, Desa Tanjung Agas, Desa Suka pindah, Desa Ulak Kerbau Baru dan Desa Ulak Kerbau Lama.
"Jadi, disini merupakan lokasi pemakaman bagi warga lima desa yang ada di Kecamatan Tanjung Raja," paparnya.
Saking ramainya pengunjung makam, tradisi ini juga membawa berkah bagi para pedagang kembang, makanan, dan minuman.
BACA JUGA:Pembobol Gudang Milik Wartawan di Ogan Ilir, Diringkus Tim Rajawali Polsek Tanjung Raja
BACA JUGA:Tim Rajawali Polsek Tanjung Raja Amankan Pelaku Penggelapan Sepeda Motor
Betapa tidak, ramainya kondisi makam membuat masyarakat yang melakukan ziarah ke makam, biasanya sering merasa haus dan lapar.
Jadi, hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang kecil yang ingin meraup cuan dari tradisi Mintar Kembang.