Oleh karena hal tersebut, pemimpin dan masyarakat daerah itu sangat berterima kasih dan menghargai jasa Cheng Ho.
BACA JUGA:Dishub Palembang Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Seputaran Masjid Agung Saat Salat Idulfitri
BACA JUGA:Jumat Terakhir Ramadan 1445 Hijriah, Ribuan Jemaah Ramaikan Salat di Masjid Agung Palembang
Kendati belum ada bukti yang kuat, banyak yang percaya bahwa Cheng Ho seorang muslim dan memiliki misi mengislamkan Nusantara, termasuk di Palembang.
Karena perilakunya yang baik dan membawa kedamaian, Cheng Ho mempunyai banyak pengikut.
Di satu sisi, komunitas Tionghoa-Muslim juga sudah lama menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat di Palembang.
Sebagai wujud penghormatan atas sosok Cheng Ho sekaligus mempererat persaudaraan di antara sesama muslim, dibangunlah Masjid Cheng Ho dengan arsitektur yang memadukan budaya Tiongkok, Islam dan Palembang.
BACA JUGA:Hati Bergetar, Inilah Kisah Nyata Mualaf di Masjid Cheng Ho Palembang
Masjid Al Islam Muhammad Cheng Ho di Palembang dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang kemudian berganti nama jadi Persatuan Iman Tauhid Indonesia.
Masjid Cheng Ho Palembang ini digagas oleh PITI Sumatra Selatan setelah para pemimpin cabangnya mengunjungi rekan-rekan mereka di Surabaya yang sudah mendirikan masjid dengan nama yang sama, Masjid Cheng Ho, di Surabaya terlebih dahulu.
Gaya arsitektur China mendominasi Masjid Al-Islam Muhammad Cheng Ho yang diresmikan pada tahun 2008 dan merupakan masjid kedua bergaya Tiongkok.
Masjid Cheng Ho Palembang dibangun di atas tanah seluas 4.990 meter persegi, dan tanah tersebut merupakan hibah dari Syarial Oesman yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Sumatra Selatan.
BACA JUGA:Mualaf Terus Bertambah di Masjid Cheng Ho Palembang, Ini Kisah Menakjubkan Memeluk Agama Islam
BACA JUGA:Masjid Muhammad Cheng Ho Palembang, Hampir Setiap Jumat Mualafkan Warga
Secara keseluruhan bangunan masjid ini mampu menampung sekitar 500 jamaah.