SUMEKS.CO - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa perubahan iklim ternyata dapat yang memicu "kiamat" di Bumi, hingga turut memperburuk inflasi yang saat ini terjadi.
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu 3 April 2024 studi yang diunggah dalam jurnal Communications Earth and Environment menyebutkan sebuah dampak pemanasan global juga menyebabkan inflasi pangan.
Disebutkan, dampak pemanasan global dan cuaca ekstrem diperkiran akan terus menyebabkan pada suatu keunikan harga komoditas pangan.
Para peneliti dari institut Potsdam menemukan, bahwa kondisi suhu yang diproyeksikan pada tahun 2035 soal pemanasan global dimasa depan menyiratkan peningkatan tekanan inflasi di seluruh dunia.
BACA JUGA:Ikan Nun Raksasa yang Menelan Hidup-hidup Nabi Yunus AS Masih Hidup Sampai Hari Kiamat!
Penelitian dampak iklim dan Bank Sentral Eropa tersebut juga mengklaim semakin meningkat 'tanda kiamat', rata-rata inflasi pangan bisa naik sebesar 3,23% per tahun secara global, dan mendorong inflasi umum naik sebesar 1,18% dalam dekade mendatang.
Dijelaskannya lagi, bahwa setelah tahun 2035, besarnya perkiraan tekanan terhadap inflasi sangat berbeda antar skenario emisi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa mitigasi gas rumah kaca secara tegas dapat menguranginya secara signifikantulis mereka.
Selain itu, perubahan iklim juga mulai memengaruhi berbagai bagian perekonomian, meningkatkan biaya perumahan di daerah-daerah dengan risiko iklim tinggi.
BACA JUGA:3 Golongan Orang yang Pertama Kali Masuk Neraka Pada Hari Kiamat, Bukan Orang Kafir dan Munafik
BACA JUGA:Na’udzubillah! Ini Dia 4 Orang yang Dibenci dan Tidak Disapa Allah SWT Pada Hari Kiamat Kelak
Hingga memicu kekurangan pasokan komoditas pangan di seluruh dunia, mulai dari minyak zaitun hingga kakao.
Masih menurut peneliti, bahan pangan kemungkinan besar menjadi komponen inflasi terbesar yang terkena dampaknya.
Dampak inflasi juga tidak akan seimbang, dengan tekanan terbesar terjadi pada negara-negara di Afrika dan Amerika Selatan.