SUMEKS.CO - Rampogan Macan merupakan tradisi kejam asal Tanah Jawa sebagai penyebab punahnya harimau Jawa.
Rampogan Macan adalah tradisi masyarakat Jawa yang melibatkan pertarungan antara manusia dan harimau di dalam arena pertempuran, mirip dengan pertunjukkan gladiator.
Harimau Jawa sering dianggap sebagai perwujudan raja-raja Jawa terdahulu sehingga biasa dipanggil dengan sebutan “simbah”.
Harimau Jawa, Macan Tutul dan Macam Kumbang menjadi sasaran perburuan pada zaman dahulu, orang Jawa menyebut ketiga jenis kucing besar ini dengan sebutan macan.
Pada mulanya tradisi Rampogan Macan dianggap sebagai simbol “Bagaimana keteraturan ditata kembali”.
Namun lama-kelamaan tradisi ini justru berubah makna yang berakhir pada nasib buruk kucing besar yang dilindungi.
Tradisi Rampogan Macan ini memiliki dua ronde, ronde pertama untuk melihat adu kekuatan antara Harimau Jawa, kerbau dan banteng.
Selanjutnya ronde kedua yaitu pertarungan antara Harimau Jawa dengan ribuan orang yang membawa tombak.
BACA JUGA:Innalillahi! 2 Warga Lampung Barat Tewas Mengenaskan Diserang Harimau, BKSDA Upayakan Penangkapan
BACA JUGA:Waspada! Harimau Patroli di Jalinbar Sumatera, Lokasinya Bukan di Tanggamus, Ini Persisnya
Rupanya tradisi ini pun populer hingga menyebar dan diadopsi oleh tempat-tempat lain di Tanah Jawa.
Pada ronde pertama, terdapat kerangkeng bulat yang diameternya sekitar 3-5 meter dengan tinggi 5 meter.
Dalam kerangkeng tersebut, terdapat kerbau yang sudah dihias-hiasan sehingga tampak cantik dan menarik.