SUMEKS.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan akan adanya ancaman serius yang dapat terjadi jika efek perubahan iklim tidak segera ditangani.
Efek perubahan iklim berpotensi menyebabkan produksi sumber pokok seperti padi akan gagal panen hingga jutaan ton.
Khusus di Indonesia, efek perubahan iklim yang diprediksi dapat memicu penurunan produksi sumber pangan.
Karena itu, Kepala BMKG Indonesia Dwikorita Karnwati menyebutkan semua pihak harus bekerja sama melakukan langkah untuk mengatasi dari dampak perubahan iklim ekstrem.
BACA JUGA:Cek, Begini Rilis BMKG tentang Prakiraan Cuaca Sumsel Hari Ini 21 Maret 2024
Jika tidak ditangani dengan baik, akan berkelanjutan terhadap kehidupan manusia.
Selain itu, ia juga memaparkan dampak perubahan iklim juga dapat menjadi pemicu konflik yang bisa mengganggu kestabilitasan ekonomi, keamanan, dan politik.
Dampak perubahan iklim juga dapat mendorong ramalan bencana kelaparan di tahun 2050 benar akan terjadi.
“Perubah iklim mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, kenaikan permukaan ari, serta dampak terhadap lingkungan dan manusia,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnwati dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:BMKG Sumsel Memprediksi Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan Kedepan, Selalu Waspada dan Siaga
BACA JUGA:Gempa Bumi 5.6 Magnitudo Guncang Bengkulu, Cek Hasil Analisa BMKG Disini
Bahkan peningkatan suhu iklim juga dapat melaju lebih cepat dan bisa masa pra-industri.
“Berdasarkan catatan BMKG secara keseluruhan tahun 2016 menjadi tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.8 °C dari relatif terhadap periode klimatologi 1981 hingga 2020,” paparnya.
Tahun 2020 menempati urutan kedua tahun terpanas anomali sebesar 0.7 °C, sedangkan pada tahun 2019 berada di posisi ketiga dengan nilai anomali 0.6 °C.