Pada tahun 1987, setelah bermasalah dengan manajernya, Ellyas mengambil penyanyi Melky Goeslaw sebagai manajernya dan Enteng Tanamal sebagai asisten manajer.
Setelah pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Khaosai Galaxy, Pical mampu merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu, Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan.
Meskipun terjadi kekalahan melawan Galaxy, Ellyas Pical tetap menjadi salah satu legenda tinju Indonesia yang menginspirasi banyak orang.