Sebelumnya, proyek ini dikerjakan oleh Waskita Karya Sriwijaya Tol (WKST) yang tengah mengalami permasalahan keuangan.
Terhadap jalur koneksi ini, PT Hutama Karya akan menerapkan metode timbunan geofoam dan pile slab di kawasan tersebut. Mengingat, area pembangunan tersebut terdapat rawa yang menyulitkan pengerjaan.
"Untuk kawasan dengan kondisi tersebut, HK akan menggunakan metode ini. Metode ini dilakukan sebagai pengganti timbunan di belakang oprit," sebut Tjahjo.
Menurut Tjahjo, metode ini dilakukan untuk meminimalisir penurunan jalan yang biasanya terjadi pada titik temu antara timbunan dengan struktur. Sehingga, dengan demikian proses pembangunan akan sempurna.
BACA JUGA:Dua Exit Tol Kapalbetung di Banyuasin Ditargetkan Selesai pada Juli 2023
BACA JUGA:Enam Titik Rest Area Dibangun di Tol Kapalbetung, Lengkap dengan SPKLU
Sebagaimana diketahui, Tol Palindra bakal segera terintegrasi dengan Tol Kapalbetung. Tjahjo mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengerjaan konstruksi di dekat Gerbang Tol Palindra.
Ditambahkan Tjahjo, Hutama Karya sedang melakukan tahapan pengerjaan pemancangan struktur pile slab atau jembatan layang yang berada di samping Gerbang Tol Palembang.
Lalu, pengerjaan lainnya yaitu melakukan pemotongan cut-off pile (co-p) atau tiang pancang sesuai desain, dan clearing, yang juga berada di samping Gerbang Tol Palembang.
Jalur integrasi antara Tol Palindra dengan Tol Kapalbetung ini, menurut Tjahjo, akan terletak di Kilometer 2 Tol Palindra dan Kilometer 366 di Tol Kapalbetung.
Kendati demikian, berdasarkan unggahan akun Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr, 19 Maret 2024, ada ruas tol tertentu yang ditargetkan selesai pada akhir 2024 ini.
Yaitu, Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino atau Tol Baleno. Jalan tol ini memiliki panjang 34 Km, yang merupakan Jalan Tol pertama di Provinsi Jambi.
Tol Baleno ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menyambungkan Provinsi Jambi ke Palembang hingga Lampung.
Tol Baleno ini merupakan ruas dari Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi. Tol ini dibangun secara bertahap dan dibagi menjadi empat seksi, yaitu, Seksi Betung-Tungkal Jaya, Tungkal Jaya-Bayung Lencir, Bayung Lencir-Tempino, dan Tempino-Simpang Ness.