Lalu, ia membentangkan kedua sayapnya itu pada malam tersebut, sehingga meliputi timur dan barat.
Kemudian Jibril mengerahkan para malaikat agar memberi salam kepada setiap orang yang sedang berdiri, duduk, shalat, dan berdzikir.
Para malaikat akan berjabat tangan dengan mereka dan mengamini doa-doa mereka hingga terbit fajar. Apabila fajar terbit, Jibril menyeru para malaikat, 'Wahai para malaikat, berpencarlah!'
Ratusan ribu malaikat berbondong-bondong dengan sangat luar biasa memenuhi dua pertiga alam jagat raya khususnya pada malam Lailatul Qadar.
Sehingga, saking banyaknya malaikat yang akan turun ke bumi membuat langit yang luas itu terasa sesak dengan kedatangannya.
"Para Malaikat pada saat Lailatul Qadar di bumi jumlahnya lebih banyak dari pada jumlah kerikil/pasir,” (HR Ibnu Khuzaimah dihasankan Ibnu Hajar dan Al-Albani ).
Ratusan ribu malaikat turun ke bumi untuk berdoa dan memohonkan ampun kepada orang yang terjaga di malam untuk melaksanakan amal ibadah lainnya.
Selain itu, ratusan ribu malaikat itu juga mencatat dan menetapkan dari Allah SWT hal ihwal tentang manusia selama setahun penuh.
BACA JUGA:Dialog Malaikat Jibril dengan Kerbau, Kelalawar dan Cacing, Inilah 8 Cara Bersukur Menurut Islam
BACA JUGA:Subhanallah! Kisah Langit Berebut Minta Diinjak Oleh Sandal Rasulullah SAW, Malaikat Jibril Cemburu
Dalam hadits yang lain dikatakan, Allah SWT memerintahkan Jibril bersama ratusan ribu malaikat untuk turun ke Bumi sembari membawa panji-panji hijau.
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa banyak malaikat yang turun saat itu dikarenakan banyaknya berkah dari malam Lailatul Qadar.
Malaikat Jibril turun bersamaan dengan turunnya berkah dan rahmat Allah SWT, sebagaimana mereka hadir di waktu-waktu seperti ketika Alquran dibacakan.
Malaikat mengelilingi majelis-majelis dzikir bahkan pada waktu yang lain, mereka meletakkan sayap-sayap mereka kepada penuntut ilmu sebagai sikap penghormatan mereka terhadap penuntut ilmu tersebut.