Bagi para kritikus, Modi mendorong agenda nasionalis Hindu yang mengancam akan mengikis fondasi sekuler negara tersebut, mempersempit ruang bagi kelompok agama minoritas, khususnya Muslim, dan mendekatkan negara tersebut ke negara Hindu.
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
Sekedar informasi tambahan, negara India adalah rumah bagi 200 juta Muslim yang merupakan kelompok minoritas besar di negara berpenduduk lebih dari 1,4 miliar orang.
Mereka tersebar di hampir seluruh wilayah India dan telah menjadi sasaran serangkaian serangan yang terjadi sejak Modi pertama kali mengambil alih kekuasaan pada tahun 2014.
Puluhan warga Muslim digantung oleh massa Hindu atas tuduhan memakan daging sapi atau menyelundupkan sapi, hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu.
Bisnis-bisnis Muslim telah diboikot, lingkungan sekitar mereka telah dibuldoser dan tempat-tempat ibadah dibakar.
BACA JUGA:Manisnya Kurma, Pahitnya Agresi Israel, Dilema Umat Islam di Bulan Ramadan
Beberapa seruan terbuka telah dibuat atas genosida yang mereka lakukan.
Kritikus mengatakan sikap diam Modi atas kekerasan anti-Muslim, telah menguatkan sebagian pendukungnya yang paling ekstrem dan memungkinkan lebih banyak ujaran kebencian terhadap Muslim.
Modi juga makin mencampuradukkan agama dengan politik dalam formula yang sangat diterima oleh mayoritas penduduk India yang beragama Hindu.
Pada Januari, ia membuka sebuah kuil Hindu di lokasi sebuah masjid yang dibongkar di kota Ayodhya utara, memenuhi janji nasionalis Hindu yang telah lama dipegang partainya.