SUMEKS.CO - Mengenal Imam Bukhari, seorang ulama cerdas yang berkiprah menjaga hadits dari Asia Tengah bahkan berkah ilmunya dapat dirasakan hingga ujung Kaspia.
Imam Bukhari memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim Ibn Al-Mughirah ibn Bardizyah Al-Ju’fi Al-Bukhari.
Seorang ulama hadits terkemuka yang lahir pada hari Jumat, 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M) di Kota Bukhara, yang sekarang berada di Uzbekistan.
Imam Bukhari seorang ualam ahli hadits yang paling mahsyur diantara ahli hadits sejak dulu bersama Imam muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i hingga Ibnu Majah.
BACA JUGA:Tadabbur Sejarah di Ramadhan Pertama, Kisah Tragis Ketika Pasukan Mongol Menghancurkan Kota Bukhara
BACA JUGA:The Heroes of Baitul Maqdis! 3 Sosok Pemimpin Muslim Pembebas Tanah Al-Aqsha Menurut Sejarah Islam
Bahkan dalam buku-buku fiqih dan haditsnya, hadits Imam Bukhari memiliki derajat yang paling tinggi.
Beberapa orang menyebut Imam Bukhari dengan julukan Amirul Mukminin fiil hadits yaitu pemimpin orang yang beriman dalam hal ilmu hadits.
Dalam bidang hadits, hampir semua ulama merujuk kepada Imam Bukhari dalam memastikan kebenaran suatu hadits.
Ayah Imam Bukhari bernama Ismail ibn Ibrahim yang merupakan seorang sarjana hadits dan rekan dari Malik ibnu Anas.
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
BACA JUGA:Sejarah Shalat Tarawih dari Zaman Rasulullah SAW yang Banyak Alami Perubahan Dalam Jumlah Rakaatnya
Imam Bukhari mengalami kebutaan sewaktu kecil, namun penglihatannya kembali berkat doa ibunya yang taat kepada Allah.
Dalam satu riwayat, ibunya bermimpi bahwa nabi Ibrahim a.s. mendatanginya seraya berkata "Janganlah kau bersedih, sesungguhnya anakmu akan dapat melihat kembali
dikarenakan doamu terhadap anakmu". Dan keesokan harinya, Al-Bukhari pun dapat melihat kembali.