Adapun gejala PMS pada umumnya seperti cepat dan mudah marah, sakit kepala, mengidam, hingga nyeri.
Dalam jurnal berjudul Epidemiology of Premenstrual Syndrome (PMS) yang dipublikasikan di internet tahun 2014, menuliskan bahwa kunyit bisa membantu mengobati gejala PMS.
BACA JUGA:Disfungsi Ereksi dan Kanker Prostat Sembuh dengan Buah Kesukaan Rasulullah ini
Wanita usia 20-45 tahun yang mengkonsumsi 30 mg saffron setiap hari, akan lebih efektif dalam mengobati gejala PMS, daripada wanita yang menggunakan pengobatan plasebo.
Studi lain dalam jurnal berjudul Psychological and neuroendocrinological effects of odor of saffron (Crocus sativus), menemukan bahwa hanya dengan mencium saffron selama 20 menit, juga membantu mengurangi gejala PMS seperti kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol.
5. Mood Booster yang baik
Salah satu jurnal berjudul Saffron (Crocus sativus L.) and major depressive disorder: a meta-analysis of randomized clinical trials, di dalamnya membahas bahwa bunga saffron bisa membantu memperbaiki suasana hati atau mood.
BACA JUGA:8 Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Atasi Masalah Jerawat!
Bunga Saffron dijuluki rempah-rempah 'sinar matahari'. Bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tapi juga karena dapat membantu mencerahkan suasana hati kamu.
Sebuah studi di Journal of Behavioral and Brain Science, menemukan bahwa ekstrak saffron mampu meningkatkan kadar dopamin, pada otak tanpa mengubah kadar hormon otak lainnya, seperti serotonin.
6. Membantu meningkatkan hasrat seksual
Wanita dengan hasrat seksual rendah, yang mengonsumsi 30 mg saffron sebagai antidepresan, setiap hari selama 4 minggu bisa meningkatkan hasrat seksual dan pelumasan, dibandingkan dengan plasebo.
BACA JUGA:4 Tips Persiapan Puasa Buat Bumil di Bulan Ramadhan, Jaga Janin Tetap Sehat
Dengan hal itu juga bisa mengurangi rasa sakit saat berhubungan badan.
Selain itu, analisis dari enam penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi saffron secara signifikan mampu meningkatkan fungsi ereksi, libido, dan kepuasan keseluruhan numan tidak pada karakteristik air mani.
7. Mencegah gangguan sistem saraf