Beliau juga merangkap sebagai fisikawan, astrologer, sejarawan, ahli bahasa, penulis, apoteker dan ahli botani.
BACA JUGA:Self-Development Islami, Ini Loh Attitude yang Bikin Orang Lain Segan dan Menghargaimu
BACA JUGA:Dianjurkan Dalam Islam! Ternyata Ini Manfaat Mandi Sebelum Subuh yang Jarang Diketahui Umat Muslim
Pada usia 17 tahun, Al-Biruni meneliti garia lintang bagi Kath, Mhawarazm menggunakan altitude maksima matahari.
Kemudian pada usia yang ke 22 tahun, Al-Biruni menulis beberapa hasil kerja ringkasnya.
Diantaranya ialah kajian proyeksi peta atau Kartografi yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
Tidak berhenti disitu, Al-Biruni kembali berkarya dengan menulis buku “Kronologi”, buku ini merujuk pada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh Al-Biruni sendiri.
BACA JUGA:Sering Muncul di Drakor! Makanan Asal Negeri Ginseng Ini Ternyata Halal Dikonsumsi Umat Muslim
BACA JUGA:Peristiwa Besar di Bulan Sya’ban, Peralihan Kiblat Umat Muslim dari Baitul Maqdis ke Masjid Haram
Hasil proyeksi tersebut diantaranya tentang astrolab, sistem desimal, 4 buku pengkajian bintang dan 2 buku sejarah.
Al-Biruni pun membuat penelitian mengenai jari-jari bumi senilai 6.339,6 kilometer. Dan menakjubkannya, hasil Al-Biruni ini diulang kembali oleh Barat pada abad ke-16.
Sumbangan kontribusi di bidang matematika diantaranya ialah aritmatika teoretis dan praktis.
Penjumlahan seri, analisis kombinatorial,kaidah angka 3, bilangan irasional, teori perbandingan dan definisi aljabar.
BACA JUGA:Rekomendasi Muslim Apps yang Bakal Berguna Banget, Permudah Ibadah Cukup dari Gadget
BACA JUGA:CEK! Ini 7 Rutinitas Self-Care Sesuai Anjuran Al-Quran, Bersiap Jadi Versi Terbaik Sebagai Muslim
Metode pemecahan penjumlahan aljabar, geometri, Teorema Archimedes dan sudut segitiga termasuk karya beliau.