OKU TIMUR, SUMEKS.CO - Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH membuka Sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) Kabupaten OKU Timur Tahun 2024, di Ruang Rapat Bina Praja II Setda OKU Timur, Rabu 21 Februari 2024.
Dalam kesempatan itu, Wabup Yudha didampingi oleh Asisten 1 Drs. Dwi Supriyanto MM dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Feri Hadiansyah, ST MM, selaku penyelenggara acara.
Sosialisasi ini menghadi narasumber Seorang Penyuluh pada Kementerian LHK untuk Wilayah Sumatera Dwi Setyo Hatmojo SP MSi dan Hoirul Bakhri Seorang Pengamat sekaligus Pencinta Lingkungan Hidup serta diikuti sebanyak lebih kurang 70 orang peserta.
Kepala DLH OKU Timur Feri Hadiansyah ST MM menyampaikan bahwa sosialisasi tersebut, dilatarbelakangi oleh adanya syarat dalam penilaian penghargaan piala Adipura bahwa harus terpenuhinya syarat aplikasi IPSN dan terbentuknya Kampung Iklim.
BACA JUGA:Dugaan Penggelembungan Suara di Desa Pedu Jejawi Merusak Demokrasi, Benarkah Terjadi?
"Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan, ilmu dan teknis-teknis tentang Program Kampung Iklim atau ProKlim. Pemenuhan ProKlim ini sendiri minimal 30 persen dari jumlah desa yang ada, artinya dari 305 Desa di OKU Timur, minimal sekitar 83 Desa yang harus memenuhi ProKlim", jelasnya Rabu 21 Februari 2024.
Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH menyampaikan bahwa pentingnya program kampung iklim di Kabupaten OKU Timur.
Itu karena mayoritas pencaharian masyarakat adalah petani dan berkebun, yang secara tidak langsung akan bergantung dengan iklim, baik kemarau maupun penghujan.
"Sebelum kita membahas lebih jauh terkait ProKlim ini kita harus koreksi terlebih dahulu kesadaran kita terhadap cinta lingkungan," katanya.
BACA JUGA:Dahsyat! Angin Puting Beliung Luluh Lantakkan Atap Rumah dan Pabrik di Rancaekek dan Jatinangor
"Kita harus mulai dari elemen terkecil yaitu mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, baru kelompok seperti dalam kegiatan kita pada hari ini. Minimal kita paham larangan dan aturan dalam menjaga lingkungan hidup", tegas Wabup Yudha.
Ia juga mengharapkan Program Kampung Iklim yang saat ini dikenal sebagai Program Komunitas Sadar Iklim dapat berjalan dengan berkelanjutan, tidak mengambang.
Seehingga yang terpenting adalah peran signifikan pada SDM, sebab menurutnya tanpa SDM yang menggerakkan maka ProKlim tidak dapat berjalan.
"Kita ketahui di penghujung tahun 2023 kita menghadapi fenomena El-Nino bukan hanya di Indonesia namun juga Dunia," katanya.
BACA JUGA:Launching RTLH, Pemprov Sumsel Bakal Bedah 8.391 Unit Rumah Tahun Ini