Mesir Minta Israel Batalkan Serangan ke Rafah, Jika Tidak Perjanjian Perdamaian Tamat

Senin 12-02-2024,04:47 WIB
Reporter : Julheri
Editor : Julheri

BACA JUGA:Pedagang Narkoba Maroko Stop Jual Ganja pada Pengedar Israel, Netizen: ‘Mereka Penjahat, Bukan Monster!’

Amerika sudah memperingatkan Netanyahu supaya stop perang tapi dia malah nekat.

“Masyarakat Internasional dia lawan dan kini Amerika juga dia lawan,” cetusnya.

Ro Khanna menyesalkan perintah terakhir Netanyahu kepada pasukannya untuk menyerang Rafah.

Padahal Rafah adalah lokasi terakhir pengungsi Palestina. “Disana tinggal 1,4 juta rakyat Palestina, mereka telah meninggalkan banyak kota yang dihancurkan Israel,” ungkapnya.

BACA JUGA:Hakim Nawaf Salam yang Dikecam Israel ‘Antisemitis’ Akhirnya Jadi Presiden Mahkamah Internasional

Dan sekarang, lanjut Ro Khanna, Israel malah menyerang daerah terakhir mereka berlindung.

“Rakyat Palestina di Rafah berjuang untuk mendapatan makanan, air dan sekarang akan mereka serang?”.

Masih menurut Ro Khanna, pemerintah Amerika sudah berulangkali mengatakan: “Jangan kamu lakukan, jangan kamu lakukan”.

Begitu juga masyarakat Internasional, badan-badan kemanusiaan mengatakan hal yang sama tapi Netanyahu bandel.

BACA JUGA:Israel-Pejuang Palestina Setuju Gencatan Senjata, Moataz Azayza Diusulkan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian

“Dia bertekat masuk ke Rafah, itu akan menjadi bencana besar bagi kemanusiaan,” tegasnya.

Ro Khanna menegaskan anggota konggres Amerika akan menghentikan itu dan memastikan Netanyahu mendapatkan konsekuensinya.

“Inilah yang selalu saya sebutkan di kongreas harus ada genjatan sebjata permanen dan pembebasan semua sandera,” tandasnya.

BACA JUGA:Israel Dipaksa Amerika ‘Patuh’ Usai Penyelam Yaman Tunjukkan Kemampuan Potong Kabel Internet Bawah Laut

Sebelumnya, bantuan 17 miliar dolar dari Amerika ke Israel batal, anggota Konggres, Ro Khanna diminta netizen untuk mengalihkan dana itu ke orang miskin di Amerika saja.

Kategori :