Yakin Masih Mau Rayakan Valentine’s Day? Simak Dulu Sejarah Kelam Valentine dan Hukumnya dalam Islam
SUMEKS.CO - Sejarah kelam valentine’s day yang kerap kali dirayakan oleh seorang muslim dan hukumnya dalam islam.
Valentine’s day sering dikatakan sebagai peringatan hari kasih saya sehingga khusus hari itu orang-orang akan bertukar kado seperti cokelat maupun bunga yang melambangkan cinta.
Valentine’s day berasal dari budaya barat atau Eropa yang diadaptasi oleh semua kalangan muda-mudi agama lain.
BACA JUGA:Deretan Lagu Cinta yang Viral di MedSos, Cocok Buat Perayaan Valentine, Nomor 4 Fix Baper Parah
Namun tahukah kamu jika perayaan hari valentine ini menyimpan kisah kelam dan tragis didalamnya?
Budaya valentine yang mendunia menjadi salah satu propaganda atau media Barat untuk mengacaukan aqidah seorang muslim.
Membahas mengenai sejarah kelam budaya valentine, terdapat dua versi yang mahsyur diketahui sebagai awal perayaan valentine’s day.
Versi yang pertama adalah kisah pendeta bernama Santo Valentine yang dihukum pancung pada 14 Februari 269M.
BACA JUGA:Couple Merapat! Ini Rekomendasi Cokelat Lucu Buat Merayakan Valentine Bareng Pacar
Budaya ini bermula pada abad ke-3 M, saat raja Romawi yang bernama Claudius menghukum pancung Santo Valentine.
Santo Valentine dihukum pancung karena menikahkan seorang prajurit muda peserta wajib militer kerajaan yang ingin menikah.
Saat itu, tindakan Santo Valentine dianggap sebagai melawan peraturan kerajaan sehingga ia harus mendapat hukuman.
Pada tahun itu, Claudius sedang getol menghimpun anak muda untuk mau jadi tentara kerajaan guna menakhlukan kerajaan yang lain.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Ide Kado untuk Hari Valentine yang Anti-mainstream, Tetap Berkesan dan Romantis