Kadang-kadang mereka akan menyampaikan informasi yang tidak akurat untuk mempertahankan pertanyaan, sehingga terkadang memiliki pengetahuan yang luas, meski sebenarnya tidak.
Contohnya dalam diskusi tentang topik ilmiah, politik atau budaya, merek akan berbicara dengan sangat percaya diri, sering kali memotong pembicara lain.
Prilaku ini tidak hanya tidak produktif, tapi juga merusak.
Dalam dunia yang semakin kompleks, berpura-pura tahu segalanya bukan hanya membatasi pemahaman nita sendiri, juga bisa menyesatkan orang lain.
Mengakui kita tidak tahu bukan kelemahan, tapi awal dari pembelajaran. Orang yang benar-benar bijaksana adalah mereka yang tidak takut mengatakan "saya tidak tahu, tapi saya ingin belajar".
BACA JUGA: 8 Mitos Orang Introvert yang Sering Kali Disalahartikan, Salah Satunya Selalu Dianggap Pendiam
4. Menggunakan jargon untuk menyembunyikan ketidaktahuan
Ini merupakan salah satu strategi orang yang sok pintar untuk menutupi kebodohannya. Jargon disini bisa istilah teknis, bahasa yang rumit, atau bisa saja ungkapan-ungkapan khusus yang digunakan dalam bidang tertentu.
Mereka melakukan ini, karena jargon ketika digunakan tidak tepat, terlihat pembicaraan tampak berpengetahuan. Bahkan ketika mereka sendiri tidak sepenuhnya mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.
Ini seperti topeng yang menutupi ketidaktahuan mereka dan menciptakan ilusi keahlian.
Cara mengenali prilaku ini bisa dilihat ketika seseorang terus menerus menggunakan istilah teknis atau jargon yang rumit dalam situasi yang tidak memerlukannya.
BACA JUGA:Tidak Hanya Tertawa, Ternyata 7 Ciri-Ciri Ini Menandakan Anak Bahagia, Orang Tua Wajib Tahu!
Orang yang benar-benar paham dengan suatu topik, biasanya dapat menjelaskan dengan cara sederhana dan mudah dipahami.
5. Kurangnya kemampuan untuk belajar dari kesalahan
Ingat orang yang cerdas tidak hanya diukur dari kecerdasan atau pengetahuan mereka, juga dari kemampuan untuk belajar, berkembang dan yang paling penting belajar dari kesalahan.
Orang yang sok pintar tapi sebenarnya bodoh, seringkali menolak mengakui kesalahan mereka.