SUMEKS.CO – Salah satu karya film orisinal anak Makassar yang berjudul Pulang Tak Harus Rumah tayang hari ini Senin, 15 Januari 2024 di bioskop.
Film Pulang Tak Harus Rumah ini merupakan karya dari sutradarai Rusmin Nuryadim yang akan mengangkat latar tempat, kisah, dan bahasa yang sepenuhnya berasal dari Sulawesi Selatan (Bugis).
Menurut kabar yang beredar, film Pulang Tak Harus Rumah menjadi salah satu cerminan keindahan negeri dan dunia perfilman Indonesia.
Pulang Tak Harus Rumah memiliki durasi tayangan sekitar 79 menit yang akan memaparkan perubahan drastis kehidupan seorang anak.
BACA JUGA:Kapolda Ajak PJU dan Personel Polda Sumsel Nobar Film Action ‘13 Bom di Jakarta’
Selain itu jika dilihat dari cuplikan trailernya film ini akan berhasil menangkap beberapa estetika lokal dengan isu yang sedang ramai saat ini yakni kecanduan gadget untuk anak.
Pulang Tak Harus Rumah ini disebut sebut menjadi suguhan film yang layak ditonton bareng keluarga dan anak dimana pesan moral yang akan dibawakan pun pastinya akan berkaitan dengan isu yang saat ini berkembang di masyarakat.
Tidak hanya anak-anak saja, namun anak muda, remaja, pun terlihat tidak kenal waktu, tempat, dan keamanan hanya untuk terus menggunakan gadgetnya.
Pelajaran moral yang beragam mulai dari menangkap estetika lokal, terutama terkait isu kecanduan gadget yang tengah ramai diangkat dalam film ini.
BACA JUGA:10 Film Horor yang Siap Menghantui di Awal Tahun 2024, Nomor 8 Auto Bikin Penonton Tobat
Film Pulang Tak Harus Rumah bergenre drama keluarga yang menceritakan kisah seorang pria bernama Jeihan yang diperankan oleh Alif Rafael Karim.
Film orisinil satu ini akan menceritakan tentang seorang anak yang ditinggal oleh ibunya, yang jarang menjenguk kakek di kampung.
Anak tersebut tinggal di daerah ibu kota dan menjalankan rutinitas layaknya seperti anak lain yang ada di daerah perkotaan, namun sayangnya ada satu kebiasaan yang tak bisa dilepaskannya yakni gadget miliknya.
Melihat tingkah laku anaknya kemudian sang ibunda yang diperankan oleh Michelle Amelia memilih untuk membawanya pergi ke rumah kakeknya yang berada di desa.