Jangan Ngeyel! Allah dan Rasulullah Melarang Membunuh dan Mengkonsumsi Daging Hewan Ini, Ini Akibatnya

Sabtu 06-01-2024,18:36 WIB
Reporter : Fadly
Editor : Zeri

"Berilah keamanan bagi katak (jangan dibunuh) karena sesungguhnya suaranya yang kalian dengar tasbih, taqdis dan takbir. Sesungguhnya hewan-hewan meminta izin kepada rabb-Nya untuk memadamkan api dari Nabi Ibrahim, maka di izinkanlah bagi katak. Kemudian api menimpanya maka Allah menggantikan untuknya dari panas api menjadi air (HR Anas bin Malik dan lainnya).

Saat itu katak berusaha menolong Nabi Ibrahim AS tapi usahanya sia-sia, walaupun begitu hewan katak telah menunjukkan keberpihakannya kepada Nabi Ibrahim AS.

BACA JUGA:Hari Ini! Peringatan 28 Tahun Kesyahidan Komandan Insinyur Pertama Brigade Al-Qassam, Yahya Ayyash

Yang berarti hewan katak membela seorang utusan Allah SWT, terhadap Nabi Ibrahim AS, maka dari itu Allah SWT memberikan keistimewaan kepada hewan katak dengan diharamkan untuk dibunuh.

Tidak hanya itu, di zaman Nabi Musa AS katak pernah diturunkan sebagai azab kepada kaumnya yang membangkang perintah Allah SWT.

Saat itu, Mesir dipenuhi dengan banyak katak hingga sampai mengotori makanan.

Orang-orang Mesir pun tertekan dan sudah tak tahan, lalu mendatangi Nabi Musa AS untuk memintanya mengusir kata-katak tersebut dari lingkungan mereka.

Penduduk Mesir tidak sadar bahwa hewan katak tersebut sengaja dikirim Allah SWT, agar penduduk Mesir saat itu segera bertaubat.

Terlepas dari pada itu, menurut penelitian hewan katak juga turut memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem.

BACA JUGA: Jadi Selebgram Dunia Udah Biasa, Yuk Jadi Selebgram Langit Dengan Amalkan Kalimat Satu Ini

Sudah jelas yang berarti katak termasuk salah satu hewan yang dilarang dibunuh, namun masih saja ada sekumpulan orang yang suka mengkonsumsi daging katak.

Bahkan fenomena mengkonsumsi daging katak ini masih ada ditemukan dibeberapa wilayah di Indonesia.

Diantaranya, salah satu daerah di Indonesia yang masih memanfaatkan daging katak untuk di konsumsi adalah daerah Enrengkang Sulawesi Selatan.

Mungkin tidak banyak yang tahu di daerah Enrengkang Provinsi Sulawesi Selatan, ada katak berukuran jumbo yang disebut masyarakat sekitar dengan Todan.

Oleh masyarakat sekitar daging Todan dijadikan sebagai lauk pauk, yang dimakan bersama dengan nasi.

Hal tersebut juga menjadi kebiasaan turun temurun, dan masih dilestarikan hingga sekarang oleh suku Diri di Desa Kadinga Enrengkang Sulawesi Selatan.

Kategori :