Kemudian jibril berhenti berkata dan menangis sehingga Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya.
“Kenapa wahai Jibril?” tanya Nabi Muhammad SAW.
Jibril menjawab, “Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kain kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan”.
BACA JUGA:Pencetakan Al Quran Pertama di Asia Tenggara! Ternyata Ada di Palembang Sejak 1848 Masehi
Menyimak kata-kata tersebut, kesedihan sang Nabi SAW semakin bertambah sehingga beliau memandang istrinya yang saat itu sudah tiada.
Selain itu, kisah haru lainnya juga mengenai kecemburuan Husain pada Hasan karena Rasulullah mencium Husain di leher.
Sedang jika dengan Hasan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium beliau di bibir.
Melihat hal ini, Husain mengadu kepada ibundanya, Fatimah Az-Zahra mengenai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak sama mencium keduanya.
Mendengar pengaduan Husain, Fatimah pergi menemui ayahnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menanyakan hal tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjelaskan kepada Fatimah sambil meneteskan air mata.
Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahhu ‘alaihi wa sallam sering mencium bibir Hasan karena kelak ia akan diracun oleh orang terdekatnya hingga isi perutnya keluar lewat mulutnya.
Ketika hendak menjawab mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium Husain di leher.
Rasulullah menatap Husain cukup lama dan tak sanggup meneruskan ucapannya hingga beliau pingsan.
Setelah siuman, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali menatap Husain sambil terus menangis.