SUMEKS.CO - Banyak ditemui mitos-mitos yang ada di negara Indonesia. Hal ini karena masyarakatnya yang sangat majemuk dan kental dengan adat budaya masing-masing.
Mitos atau kepercayaan yang akrab dalam keseharian masyarakat ini memiliki sisi positif yaitu untuk menjaga kehati-hatian dalam berbuat sesuatu.
Namun tidak jarang pula mitos atau kepercayaan yang justru menjerumuskan manusia kepada kesyirikan.
Tidak jarang mitos atau kepercayaan yang diyakini untuk membuahkan persekutuan terhadap Allah seperti memberikan sesaji kepada sesuatu secara rutin, mengkeramatkan pohon atau makam seseorang, meminta do’a dari selain Allah dan sebagainya.
Salah satu kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat seperti dilarang keluar rumah pada waktu maghrib.
Masyarakat yang memercayai hal tersebut beranggapan bahwa waktu maghrib memanglah waktu yang tidak baik.
Maghrib ada peralihan waktu dari petang ke malam. Namun rupanya, hal ini bukanlah mitos belaka.
Tidak diperbolehkannya untuk anak-anak maupun orang dewasa keluar rumah pada waktu maghrib rupanya juga disinggung oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BACA JUGA:Ini Tiga Amalan Pokok dari Ustad Adi Hidayat Dalam Menghadapi Akhir Zaman
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan agar menutup pintu-pintu rumah pada waktu tersebut.
Dalam Kitab Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq, maghrib dimulai sejak matahari terbenam dan berakhir ketika warna kemerahan pada langit hilang.
Larangan untuk tidak berkegiatan di luar serta menutup pintu rumah pada waktu maghrib ini disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi,
“Jika telah tiba gelap malam dan kamu berada di waktu senja, maka tahanlah putri-putrimu di dalam ruma, sebab setan sedang tersebar dan bila telah berjalan satu jam (yakni sesudah isya’) terserah padamu untuk melepas mereka, dan tutuplah pintu-pintu sambil menyebut nama Allah, sebab setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” HR. Bukhari.
BACA JUGA:Hati-Hati Tasyabbuh, Bolehkah Umat Islam Ikut Merayakan Tahun Baru Masehi?