Nadiem juga menambahkan bahwa transformasi ini berangkat dari diskusinya dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kegelisahannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.
BACA JUGA:Tidak Perlu Jauh-Jauh Lagi, PALI Kini Sudah Miliki Medical Check Up Eksekutif
Saya masih ingat waktu saya pertama kali diangkat oleh Pak Presiden menjadi menteri, ada diskusi yang saya tidak akan pernah lupa seumur hidup.
"Inilah hasil kerja untuk benar-benar membuka sistem pendidikan kita,” tutur Nadiem.
Dalam laporannya, Nadiem memaparkan hasil dari tiga perubahan besar yang mentransformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi.
Adapun tiga perubahan besar tersebut, yaitu pertama, sistem pendidikan yang lebih terbuka terhadap inovasi, kedua, pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan daerah, dan ketiga, pendidikan yang lebih inklusif, aman, dan memberdayakan.
Keberhasilan ini, menurutnya, merupakan buah dari kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak yang turut menyukseskan gerakan Merdeka Belajar.
“Kami di Kemendikbudristek diberikan kemerdekaan untuk bereksperimentasi, berinovasi, dan melakukan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Presiden,” pungkasnya.(*)