PADANG, SUMEKS.CO - Kisah heroik Muhammad Adan yang menolak dievakuasi tim penyelamat saat kejadian erupsi Marapi.
Muhammad Adan malah menunjuk wanita yang tidak dikenalnya Zhafirah supaya dievakuasi tim SAR lebih dulu.
Adan bahkan mengatakan dirinya masih kuat. Zhafirah lebih membutuhkan karena kondisinya parah.
Tim penyelamat memenuhi permintaan Muhammad Adan dan membawa turun Zhafirah lebih dulu.
Tapi ada informasi lain yang menyebutkan, Muhammad Adan yang memberikan handphonenya supaya Zhafirah bisa mengirim video minta tolong.
Kabar yang lain Muhammad Adan dikabarkan sempat menelpon ibunya. Ia mengaku terkena musibah di Merapi, dia mengaku haus sekali, dan mengatakan kakinya patah sehingga tak bisa jalan.
Namun sayang, saat tim evakuasi kembali Muhammad Adan sudah berpulang.
Menurut tim penyelamat, Muhammad Adan kondisinya juga parah. Namun dia lebih mementingkan orang lain.
Padahal Muhammad Adan orang pertama yang ditemukan tim SAR. Tapi dia mengatakan:
“Pak Selamatkan dulu cewek itu, tolong bawa duulu cewek ni turun ke bawah, aku tunggu disini, aku gappa, aku masih kuat”.
Ternyata wanita itu kemudian diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (18) mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) dan saat ini kondisinya sudah mulai membaik, tapi masih dirawat di RSUP dr M Djamil Mochtar Bukittinggi, Padang, Sumbar.
Kisah Adan ini juga diceritakan akun @whatsappaaaa yang mendoakan agar sang pahlawan tenang disana.