Sifat qana’ah juga akan membuat hati terhindar dari overthinking yang sering diderita oleh kaum muda. Overthinking yang berawal dari pikiran itu lama kelamaan akan menimbulkan kecemasan, kekhawatiran berlebih dan membuat manusia tidak bisa melihat hal – hal baik dalam hidupnya sehingga kesulitan untuk bersyukur.
Memperbanyak Dzikir
“(Yaitu) orang – orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” QS. Ar – Ra’d : 28
Dalam firman Allah tersebut, Allah mengatakan bahwa seseorang yang senantiasa mengingat Allah dengan cara berdzikir maka Allah akan menentramkan hatinya.
Dzikir tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga pikiran. Disebutkan oleh beberapa sumber bahwa berdzikir merupakan kunci keimanan dan juga ketenangan hati.
Manfaat dari kalimat dzikir baik yang diucapkan secara lisan maupun dari hati dapat membantu menghilangkan kecemasan dan rasa stress yang dirasakan.
Bergaul dan berkumpul dengan Orang Shalih
Pentingnya mencari lingkungan yang baik juga menjadi salah satu upaya untuk menghindari penyakit hati. Memiliki teman atau lingkungan yang positif dapat memberikan energi yang baik pula untuk diri sendiri.
“Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat” HR. Abu Dawud.
Dalam sabda Rasulullah SAW ini bermakna bahwa setiap orang akan mengikuti kebiasaan, energi dan kebaikan teman dekatnya.
Sangat perlu bagi seseorang memilah-milah teman untuk dijadikan sebagai sahabat karib karena seorang teman akan mempengaruhi diri kita sendiri.
Meskipun pada dasarnya, semua orang dapat dijadikan teman. Tapi tidak semuanya bisa menjadi sahabat. Coba dicek, adakah teman disekeliling yang punya sifat misalnya, selalu mengajak berkegiatan positif.
Atau bisa bisa juga teman yang selalu mengingatkan untuk beribadah dan berperilaku jujur>
BACA JUGA:Alhamdulillah! Jelang DCT Pemilu, Surat Pengunduran Diri Bupati OKI Diterima Kemendagri
Membaca Al – Qur’an