Brand Pakaian Marks and Spencer Top di Boikot, Iklannya Dinilai Membakar Bendera Palestina

Senin 06-11-2023,16:25 WIB
Reporter : Suci Harahap
Editor : Rappi Darmawan

“Itu menunjukkan topi pesta kertas natal tradisional berwarna merah, hijau, perak di parutan api yang tujuannya untuk bermain menunjukkan bahwa beberapa orang tidak suka memakai topi Natal kertas selama musim perayaan, kami sudah menghapus postingan dan kami meminta maaf atas luka yang tidak disengaja,” tulis Marks and Spencer dalam laman Instagram resmi @marksandspencerstyle beberapa waktu lalu.

Postingan tersebut lantas malah membuat warganet semakin kesal dimana hal itu bahkan dinilai suatu pembelaan yang jelas-jelas tidak benar.

“Omong kosong, berhentilah mencoba menutupinya sekarang,” tulis @hibahara***

“M&S ada apa dengan kalian? Iklan itu sangat mengerikan,” tulis @ancarobe***

BACA JUGA:Ramai Gambar dan Emoji Semangka di Media Sosial Sebagai Dukung Palestina

“Sudah terlambat minta maaf,” tulis @tam***

“Boycott m&s,” tulis @hani***

Setelah di telaah lebih dalam ternyata Marks and Spencer ini adalah salah satu brand yang dinilai sangat terkenal dan sukses di Inggris.

Namun tahukah hal mengejutkan lain beredar yang dikutip dari berbagai sumber bahwa setelah banyaknya kecaman yang datang yakni brand ternama ini merupakan milik Yahudi.

BACA JUGA:Husein Tegaskan Internet Palestina ‘Hidup’ Usai 34 Jam Diputus Bukan dari Elon Musk, Tapi Semata Israel Kepo

Tidak sampai disitu saja namun sepanjang abad terakhir dari keluarga pendiri Marks and Spencer ini memainkan peran penting dalam dukungan Inggris terhadap negara Israel.

Baru-baru ini beredar aksi bela Palestina di Tiktok yang memperlihatkan lautan manusia yang berdiri didepan outlet dari Marks and Spencer.

“Boycott Marks and Spencer yang mendukung negara terpisah,” bunyi caption dalam video aksi bela Palestina didepan gedung Marks and Spencer.

Dalam gedung tersebut terlihat seorang pegawai laki-laki dari brand tersebut, di lantai 2 terekam mengibarkan bendera Palestina seakan membela dan ikut menyuarakan.

BACA JUGA: Memasuki Hari Ke-20 Perang Israel-Hamas, 7.000 Warga Palestina Tewas

Namun hal ini dinilai tidak memuaskan bahkan hingga saat ini dalam sosial media Marks and Speches terlihat masih dibanjiri dengan sejumlah sindiran maupun komentar pedas warganet.(*)

Kategori :