KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini masih terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Dampak dari karhutla tersebut menimbulkan asap yang mengganggu kesehatan.
Parahnya lagi asap dari dampak Karhutla di Kabupaten OKI hingga berdampak di kota Palembang.
Sehingga membuat kualitas udara di Palembang kategori tidak sehat dan berbahaya.
BACA JUGA:Ciptakan Pemilu Aman dan Tertib, Gelar Deklarasi Damai di Kecamatan Betung Banyuasin
Setiap hari kabut asap pekat menyelimuti Palembang, termasuk juga Kabupaten OKI. Ini karena masih terjadinya karhutla meskipun sudah pernah ada hujan.
Mengenai masihnya karhutla di Kabupaten OKI dan kabut asap yang ditimbulkan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi hujan turun pada pertengahan November 2023.
Maka membuat Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI meminta agar kalau dimungkinkan dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga pertengahan November 2023 nanti.
Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi yang dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmat Wibowo, Kepala Balai PPI Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto SHut MP, Kapolres OKI AKBP Dili Yanto SH MH, Dandim 0402/OKI-OI, Letkol Inf Irsyad Mahdi Pane dan unsur terkait. Digelar, di Kantor Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Senin 30 Oktober 2023.
BACA JUGA:Raub Uang Rp1,4 Miliar, Begini Peran Oknum Guru di OKI yang Ditangkap Jatanras Polda Sumsel
"Kalau dimungkinkan dilakukan TMC hujan buatan," ungkap Edi Satriawan SP.
Edi mengatakan, hujan tidak lama lagi akan turun di bulan November ini berdasarkan prediksi BMKG.
Maka oleh karena itu disampaikan melalui Kapolda yang hadir untuk disampaikan kepada Gubernur Sumsel kalau dimungkinkan dilakukan TMC.
TMC ini dilakukan sebut Edi, untuk membuat ada anak-anak hujan agar hujan terjadi di pertengahan November nanti. Yakni TMC digunakan untuk mempercepat pertumbuhan awan hujan.
BACA JUGA:Tidak Hanya Memberikan Penerangan yang Optimal, Ini Kelebiahan dan Kekurangan Lampu LED