Setelah mendengar cerita Abu Nawas, Baginda Raja tepuk tangan. Tidak hanya itu Abu Nawas juga diberi hadiah. Kemudian dipersilahkan untuk pulang.
Ketika Abu Nawas sudah meninggalkan istana, para penyair heran dengan sikap Baginda Raja.
"Ampun Yang Mulia, saya kira cerita yang dibawakan Abu Nawas tidak ada istimewanya sama sekali. Tapi kenapa Paduka memberinya hadiah?," tanya penyair.
Raja pun membeberkan, dibalik cerita Abu Nawas yang sederhana, mengandung nasehat dan pujian. Kucing yang dimaksud Abu Nawas, ibarat seorang menteri.
Yang mana awalnya menteri itu ingin menangkap para pejabat yang korup, tapi ketika kucing diajak masuk ke dalam gudang penuh harta, ia jadi lupa niatnya menangkap tikus.
Kucing terkena dan terjebak dengan harta yang berlimpah. Padahal akhirnya kucing sendiri yang tertangkap, karena ketahuan turut mencuri.
"Dalam cerita itu, Abu Nawas memuji atas sikap yang saya lakukan. Memang belakangan ini beberapa menteri telah saya jatuhi hukuman, karena ketahuan korupsi," kata Baginda Raja.
Diakhiri ceritanya, Abu Nawas menasehati saya, agar lebih hati-hati dalam mengangkat menteri yang baru.
BACA JUGA:WOW! Berkat Kecerdasannya Menghitung Jumlah Bintang, Abu Nawas Terima Puluhan Batang Emas dari Raja
Setelah mendengar penjelasan sang raja, semua yang ada di ruangan itu memuji akan kecerdasan Abu Nawas.
Sosok Abu Nawas merupakan tokoh yang terkenal dari cerita 1001 Malam ini dikenal karena kejenakaan serta kecerdasannya.
Berbagai kisah tentangnya telah tersebar ke penjuru dunia. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat tentang keberadaan Abu Nawas di dunia nyata.
Bahkan beberapa netizen saling berdebat bahwa Abu Nawas hanyalah tokoh dari cerita fiksi yang tidak pernah ada di dunia nyata.
Seperti yang dituliskan dibuku Philip E Kennedy yang berjudul Abu Nawas A Genius of Poetry, siapa sangka ternyata Abu Nawas pernah hidup di dunia nyata.