KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Musim kemarau yang melanda Indonesia sekarang ini, membuat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Karhutla terjadi sangat luas, dampak dari karhutla tersebut yakni kabut asap yang menggangu kesehatan. Seperti hari ini Kamis 19 Oktober 2023, kabut asap sangat pekat terjadi di kota Kayuagung.
Dibandingkan hari sebelumnya, kabut asap tidak sepekat hari ini. Kabut asap pekat ini hingga pukul 10.30 WIB juga masih pekat.
Di kota Kayuagung yang terdiri dari 11 Kelurahan, semuanya mengalami kabut asap yang pekat. Biasanya kabut asap terjadi pagi hari dan sore hari saja.
BACA JUGA:Sedang Tertidur, Santri Pondok Pesantren di Palembang Diduga Dibakar, Ibu Lapor Polisi
Tetapi hari ini kabut asap bertambah pekat dan hingga menjelang siang kabut asap masih pekat.
Biasanya kabut asap pagi hari saja dan menjelang siang kabut asap telah hilang. Kabut asap yang pekat membuat masyarakat yang beraktivitas sehari-hari menjadi terganggu terutama anak-anak.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKI, H Aris Panani SP MSI melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Ir Amsah Ahmad MSi, mengatakan, untuk hari ini kabut asap di Kayuagung sedikit pekat dibandingkan dengan hari-hari kemarin meskipun karhutla masih terjadi.
"Kabut asap hari sedikit lebih tebal tapi untuk kualitas udara di Kayuagung berdasarkan nilai Ispu hasilnya masih kategori sedang," jelas Amsah, kepada SUMEKS.CO, Kamis 19 Oktober 2023.
BACA JUGA:DPT Palembang 1,2 Juta Jiwa, 30 Persen Pemilih Baru Ikut Pesta Demokrasi 2024
Disampaikan Amsah, nilai Ispu untuk hari ini 77 dengan kualitas udara kategori sedang, untuk kelembaban 86 persen. Dimana Kayuagung ini sejak beberapa minggu lalu juga kualitas udara sedang.
"Dari laporan Ispu tercatat kualitas udara di Kayuagung sedang, dimana pagi tadi dan kemarin, kualitas udara juga sedang," ungkapnya.
Amsah menjelaskan, untuk kualitas udara yang tercatat melalui alat yang ada, terdeteksi per jam untuk kondisinya dan bekerja selama 24 jam.
Sambung dia, untuk hasil kualitas udara yang ada ini bukan mencakupi semua Kabupaten OKI, tetapi khusus Kayuagung dan sekitarnya saja.
BACA JUGA:Lagi Kasus Karhutla di Wilayah Sumsel Bertambah 2 SPDP Perorangan, Kemana Korporasi?