Kenangan Gubernur Jenderal Inggris, 4 Anaknya 'Ditinggal' di Bengkulu, Abadikan Nama di Jalan Singapura

Senin 09-10-2023,06:04 WIB
Reporter : RF
Editor : Zeri

Usaha Raffles menyakinkan EIC untuk mencari wilayah untuk pelabuhan baru berhasil. 

BACA JUGA:Bengkulu Miliki Desa dengan Toilet Terbersih Tingkat Nasional, Wow Presiden Soekarno Pernah ke Desa Ini Lho

Kemudian Raffles tiba di Singapura kembali tahun 1819. Dia menemukan sebuah perkampungan kecil di muara Sungai Singapura yang diketuai oleh seorang Temenggung Johor. 

Pulau itu dikelola oleh Kesultanan Johor. Namun keadaan politiknya tidak stabil.  Raffles sadar dapat memanfaatkan keadaan ini, kemudian ia pun mendukung Tengku Hussein untuk menjadi Sultan. 

Namun Tengku Hussein membolehkan Inggris membuka pelabuhan di Singapura. Sebagai balasan Inggris akan membayar upeti tahunan kepada Tengku Hussein.

Traktat London yang ditandatangani tahun 1824 memperkuat kekuasaan Raffles atas pulau kecil ini, ia lalu meninggalkan posnya di Bengkulu, kemudian mendirikan Singapura dan menjadikannya sebagai pelabuhan dagang yang besar.

BACA JUGA:WOW! Nikmatnya Lontong Tunjang Khas Bengkulu, Yuk Intip Cara Membuatnya

Pendudukan Inggris di Provinsi Bengkulu yang dimulai dari tahun 1685 berakhir tahun 1825. Berakhirnya kehadiran Inggris di Bengkulu sebab adanya perjanjian antara Kerajaan Inggris dengan Kerajaan Belanda.  

Dalam perjanjian tersebut, Bengkulu yang tadinya merupakan jajahan Inggris, ditukar dengan Singapura ditambah Malaka dan Pulau Pinang, yang sebelumnya merupakan milik Belanda. Jadi Belanda mendapat Bengkulu, sebaliknya Inggris memperoleh Singapura, Malaka, dan Pulau Pinang atau Penang di Malaysia. (*)

Kategori :