Muncul di Game PS, Simak Deretan Fakta Kekhalifahan Abbasiyah, Nomor 3 Bikin Umat Islam Bangga

Minggu 08-10-2023,14:01 WIB
Reporter : Edy Handoko
Editor : Wiwik

SUMEKS.CO - Sejak tahun 2007, seri aksi-petualangan populer yang dibuat oleh penerbit video game Ubisoft telah membawa para gamer dalam petualangan di seluruh dunia melalui periode sejarah yang berbeda.

BACA JUGA:Tim Ekspedisi dari Bani Abbasiyah, Pernah Temukan Lokasi Tembok Yakjuj dan Makjuj Berdasarkan Mimpi

Dengan edisi ke-13 yang dirilis pada hari Kamis, Assassin’s Creed Mirage mencoba membawa pemain ke Bagdad abad ke-9 di Irak pada masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah.


Dinasti Abbasiyah menjadi zaman keemasan Islam untuk bidang pengetahuan dan teknologi.-foto sumeksco-

Ya, Kekhalifahan Abbasiyah merupakan hal yang bersejarah bagi umat kejayaan umat Islam. Terlebih, tempat yang pernah dikuasi Kekhalifahan Abbasiyah menjadi salah satu kota paling penting di dunia kala itu.

Ibu kota Irak saat ini sering dikaitkan, terutama oleh masyarakat Barat, dengan perang Amerika Serikat dan kehancuran yang ditimbulkannya lebih dari dua dekade lalu. 

BACA JUGA:Bani Abbasiyah, Era Kejayaan Islam Bidang Sains dan Tekno, Runtuh Akibat Intrik Pengkhianatan, Ini 6 Faktanya

Namun dalam Assassin’s Creed Mirage, game ini mencoba memberikan pemain gambaran sekilas tentang sejarah Kekhalifahan Abbasiyah yang kaya dan beragam selama Zaman Keemasan Islam.

Melansir Al Jazeera, Kekhalifahan Abbasiyah didirikan pada tahun 750 oleh sebuah dinasti keturunan dan dinamai menurut nama paman Nabi Muhammad SAW, Abbas ibn Abd al-Muttalib, yang meninggal 100 tahun sebelum dinasti tersebut didirikan.

Bani Abbasiyah menggulingkan Bani Umayyah, dinasti Muslim terkemuka yang didirikan pada tahun 661 Masehi di Damaskus.

Untuk mencapai prestasi ini, mereka menyatukan berbagai bangsa termasuk Persia di Khorasan.

Dinasti Abbasiyah mengubah angkatan bersenjata dengan tidak mendaftarkan pejuang berdasarkan afiliasi suku atau etnis, dengan fokus pada kepentingan bersama sebagai kekuatan pemersatu.

Bahasa Arab adalah bahasa resmi, dan kesalehan Islam masih menjadi inti kekhalifahan.

Namun, dinasti baru ini memperkenalkan lebih banyak keberagaman, dengan tujuan untuk mewakili seluruh umat Islam.

Kendati demikian, masa kekhalifahan tersebut tidak hanya monoton pada Muslim Arab saja. Namun, penganut agama lain bisa menjalankan ibadah mereka tanpa ada diskriminasi.

Kategori :