Kutukan Sakti Puyang Besemah, Keturunan Puyang Palembang Dilarang Mendaki Gunung Dempo
SUMEKS.CO - Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Ketinggian puncaknya 3.159 di atas permukaan laut (Dpl). Gunung Dempo memiliki dua puncak, yakni puncak Dempo dan Puncak Merapi (Berapi).
Tahukah kamu, nama Dempo ternyata muncul belakangan atau diperkirakan pada zaman kolonial Penjajahan Belanda.
Lantas apa nama gunung yang berada di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan ini, sebelum disebut Dempo?
Dikutip dari Pagaralampos.disway.id, sejarawan Besemah (Pagaralam) Ahmad Bastari Suan mengungkapkan, dahulu Gunung Dempo disebut Dempu.
seorang pendaki gunung menikmati indahnya panorama kawan merapi dempo-
Awalnya nama Dempo tidaklah dikenal. Bahkan tak pernah diucapkan samasekali. Dempo oleh masyarakat Besemah disebut dengan nama Gunung Dempu.
BACA JUGA: Wow.....Indahnya Suasana Perkebunan Teh di Kaki Gunung Dempo Pagaralam
Lantas apa makna dan sejarah Dempu? Terdapat beberapa versi terkait asal usul atau pun arti Dempu. Meski diantaranya hanya cerita turun temurun.
Cerita pertama, kata Bastari, terkait dengan legenda pertapaan orang zaman dahulu. Orang zaman dahulu menganggap gunung adalah tempat pertapaan.
Mereka yang berhasil lulus pertapaan disebut dengan empu. “Lama kelamaan, tempat pertapaan itu dinamakan Dempu. Akhirnya gunung itu disebut Dempu,” tuturnya.
Versi selanjutnya masih terkait dengan mitos atau legenda. Bastari menuturkan, legenda ini berawal dari kisah perseteruan antara Puyang Palembang dan Besemah.
Dari pihak Besemah dikepalai Raden Dempu. Suatu ketika perselisihan itu memuncak, hingga Raden Dempu mengeluarkan kutukan. Nah, bagi keturunan Puyang Palembang yang mendaki Gunung Dempu dia akan hilang.
BACA JUGA:Kawah Merapi Gunung Dempo Pagaralam Kembali Erupsi, Sempat Terekam Pendaki
Nah, dari nama Raden Dempu itulah diyakini nama Gunung Dempu kemudian disematkan pada gunung tertinggi di Sumsel ini.
Senada dikatakan anggota Lembaga Adat Besemah Satarudin sepakat dengan Bastari. Kata Satar, dulu yang dikenal adalah Gunung Dempu. Dempu terang dia, berasal dari Bahasa Melayu Kuno.
“Diambil dari kata dasar di dan empu, yang artinya dianggap mulia,” sebutnya.
Namun, kata mulia tersebut bukan ditujukan kepada gunung. Melainkan untuk penciptanya, yang tak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun Pemerhati Budaya Besemah, Mady Lani mengatakan, banyak pendapat asal muasal nama Dempu. Salah satunya berasal dari nama seorang Resi Agung. “Sang Hyang Dempu Tahyang,” ucap Mady menyebut nama resi tersebut.
BACA JUGA:Pemkot Pagaralam Bangun Jalan Lingkar Kecamatan Dempo Tengah
Versi lain, lanjut Mady, berasal dari kata Dahpunta. Dahpunta dikemudian dibaca dalam logat setempat menjadi Dempu, yang bermakna yang diempukan alias dituakan.
Meski tidak ada catatan tertulis pergerakan kata Dempu menjadi Dempo, tapi diyakini terjadi ketika penjajah Belanda masuk ke Tanah Besemah.
Orang Belanda menurut Satar, tak bisa menyebut nama Dempu.
BACA JUGA:25 Hari Menghilang, Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Berapi Dempo
“Kalau dipaksakan, dialeknya akan terdengar lucu,”ucapnya.
Orang Belanda justru lebih mudah menyebut nama Dempo. Entah bagaimana caranya, warga lokal ikut-ikutan menyebutkan nama Gunung Dempo. Sedangkan nama aslinya yakni Dempu, terkikis habis. Tidak ada lagi nama Dempu digunakan. Justru nama Dempo yang selalu digunakan masyarakat.(*)
Artikel ini telah tayang di pagaralampos.com dengan judul: Bukan Sekedar Nama Biasa, Ternyata Dulu Gunung Dempu Sekarang Menjadi Gunung Dempo