79 Korban Lapor Posko Pengaduan Korban FEC Polda Sumsel, Kerugian Rp1,9 Miliar, Ada Calon DPD RI dan Pengacara

Jumat 15-09-2023,04:21 WIB
Editor : Julheri

“Saya diajak seorang teman yang sudah lebih dulu gabung. Saya top up pertama Rp1 juta dan terus ditambah hingga lebih kurang Rp70 jutaan,” jelasnya.

“Belum sempat melakukan Wd (withdraw) atau penarikan keuntungan, tiba-tiba kondisinya begini,” ungkap Agung di kantornya, Kamis, 14 September 2023.

Ia menjelaskan, setelah bergabung pada 25 Agustus itu dia diminta mengunduh aplikasi FEC. 

Kemudian diajak ikut seminar FEC di Hotel Aryaduta Palembang.

BACA JUGA:Penyidik Polda Sumsel Jemput Bola, Datangi Oknum Pejabat Pemprov Mentor Investasi Bodong FEC

Tapi karena mendengarkan penjelasan dari mentor-mentor di acara itu, yang berhasil meyakinkan kalau bisnis FEC ini aman.

Apalagi FEC dalam penjelasan itu telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agung akhirnya tertarik untuk bergabung.

Terlebih, dalam sejumlah video, testimony mentor begitu meyakinkan para member.

Bahkan bisnis FEC yang berpusat di Amerika Serikat katanya bekerja sama dengan sejumlah perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Lazzada dan Shopee.

BACA JUGA:Penyidik Polda Sumsel Jemput Bola, Datangi Oknum Pejabat Pemprov Mentor Investasi Bodong FEC

Ia pun akhirnya gabung dan mulai top up (pengisian saldo)  dilakukan ke rekening atas nama PT Sukma Jaya Abadi (SJA) dan PT FEC Indonesia.

Secara bertahap, mulai Rp1 juta, lalu top up lagi Rp30 juta, Rp23 juta dan Rp8,8 juta.

“Saya ikut progam mingguan dengan modal Rp8,8 juta untuk delapan hari dengan keuntungan yang dijanjikan mencapai Rp26,4 juta. Atau  per harinya sekitar Rp3,3 juta,” urainya.

“Tapi setelah saya coba untuk WD, nyatanya tidak bisa sampai sekarang,” keluh Agung.

BACA JUGA:Ini Cara Kerja FEC Agar Mitra Mau Top Up, Terus Ditawarkan Keuntungan Besar Tapi Ujungnya Tak Bisa Withdraw

Ia melihat tanda-tanda bisnis investasi FEC ini mulai bermasalah sejak 2 September 2023 lalu. 

Kategori :