Alhasil, mereka seolah tak peduli menambah top up dana investasinya.
Jumlah korbannya banyak, sampai ratusan.
Ada yang ‘tanam’ Rp1 juta, Rp21 jutaan, Rp36 jutaan, Rp109 jutaan bahkan sampai Rp400 juta.
Saat itu mereka lancar withdraw atau melakukan penarikan, tapi lama kelamaan seret.
Rupanya ini cara kerja FEC agar mitranya mau top up, terus ditawarkan keuntungan besar tapi ujungnya tak bisa withdraw (penarikan dana).
FEC menarik minat mitra lewat tangan-tanganya, yaitu mentor.
Mereka (mentor FEC) adalah orang-orang yang cukup dipercaya atau tokoh masyarakat, ketua RT misalnya.
Calon mitra FEC bahkan bisa ikut hanya dengan dana awal kecil-kecilan.
Mulai bintang 1 dan deposit Rp200 ribu. Itu katanya baru ‘beli’ merek (akun) belum punya toko.
Oknum mentor FEC bahkan menyamakan FEC dengan e-commerce yang ada di tanah air.
Setelah beli merek calon korban kemudian ditawari beli toko supaya keuntungan makin besar.
Mereka dikabarkan telah melakukan transaksi berupa barang-barang kecil di keluar negeri.
Dari modal kecil lantas jadi jutaan rupiah dalam waktu singkat.