Selain itu, kenaikan harga beras juga dapat berkontribusi terhadap inflasi, sehingga bantuan ini diharapkan dapat membantu mengendalikan laju inflasi, terutama di wilayah Sumsel.
Jumlah penerima bantuan tahap kedua adalah sekitar 582.370 keluarga penerima manfaat (KPM), dengan total sekitar 17.457 ton yang akan disalurkan hingga bulan November 2023.
"Perbedaan jumlah KPM dibanding tahap pertama disebabkan oleh pembaruan dan pencocokan data dari Kementerian Sosial. Pada bulan September, sekitar 5.820 ton beras akan disalurkan," tuturnya.
Rincian alokasi bantuan untuk berbagai wilayah mencakup Kantor Wilayah Sumsel 2.494 ton.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Berikan 2 PIN Emas dan 64 Lembar Penghargaan untuk Personel yang Berprestasi
Kantor Cabang Ogan Komering Ulu (OKU) 922 ton. Kantor Cabang Lahat 1.195 ton. Kantor Cabang Lubuklinggau 719 ton. Bangka 350 ton dan Belitung 137 ton.
Secara keseluruhan, Sumsel akan menerima sekitar 5.332 ton beras, sedangkan Bangka Belitung sekitar 487 ton.
"Proses distribusi bantuan dilakukan dengan menggunakan transportasi dari PT Dosni Roha (PT. DNR), yang akan mengirimkan beras ke titik penyaluran yang telah disepakati hingga diterima oleh KPM di masing-masing wilayah," tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengingatkan tentang faktor-faktor eksternal seperti El Nino yang dapat memengaruhi produksi beras.
Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa ketersediaan bahan pangan di Sumsel dalam kondisi aman dan cukup.
"Masyarakat diminta untuk tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying) yang dapat meningkatkan harga," tukasnya.(*)