Keduanya sudah terbiasa mendapat ‘bagian’ dari setiap kegiatan pengeboran/rig.
Perselisihan antara tim korban M Abadi (adik bupati Muratara) dan pelaku diduga sudah ada sejak Pilkades 2018.
Kemudian berlangsung ke Pilkada 2019 dan Pilkades 2023 ini.
Setiap proyek pengadaan perusahaan di Desa Belani, sering terjadi gesekan. Masing-masing tim merasa sebagai putra daerah.
Sebelumnya, terkuak dugaan fakta di lapangan, mengapa adik bupati mendapat serangan maut 2 kakak adik saat gelar rapat di Desa Belani, malam itu, 5 September 2023?
Fakta pertama, rapat itu menurut informasi berisi pembahasan rencana pengeboran minyak dan gas di area PT Seleraya Merangin Dua (SRMD).
Perusahaan ini memang sudah lama beroperasi di desa Belani.
PT SRMD berencana akan melakukan pemindahan (moving) alat berat pengeboran minyak (rig).
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 2 Pelaku Penganiayaan Adik Kandung Bupati Muratara hingga Meregang Nyawa Ditangkap
Yaitu di proyek WB 18 dan WB 19 PT Seleraya Merangin Dua.
Pihak desa dalam hal ini mendapatkan bagian dalam program itu, yaitu mengajukan pengadaan katering, keamanan dan moving alat berat (rig). Rapat malam itu memang membahas masalah itu.
Hadir kedua korban, M Abadi dan Deki, Camat Rawas Ilir, Pj (penjabat) Kepala Desa yang menggantikan Kades lama, juga perwakilan PT SRMD. Rapat digelar di rumah salah seorang warga.
Fakta kedua, pelaku Arwan adalah orang yang selama ini mendapatkan ‘bagian’ dalam proyek perusahaan di desa itu.
Malam itu, ditengah rapat, tiba-tiba pelaku Arwan muncul dan berencana ikut rapat tersebut.