Bakar Duit Berlanjut dan Berlomba Lirik Pasar Pinjol, Berikut Ini Bank Digital yang Tawarkan Bunga Terendah

Kamis 07-09-2023,12:05 WIB
Reporter : mia
Editor : Wiwik

Aturan perbankan digital Indonesia tidak diatur secara khusus dengan bank umum lainnya, yaitu POJK no. 12/POJK.03/2021 digunakan untuk bank umum.

Dibalik munculnya bank digital terdapat kebutuhan konsumen yang menginginkan kecepatan dan fleksibilitas layanan perbankan yang tersedia dimana saja dan kapan saja.

BACA JUGA:4 Aplikasi Pinjaman Online Limit Tinggi Bunga Rendah, Hitungan Menit Langsung Cair

Selain itu, juga didorong oleh masuknya fintech di sektor keuangan dan terbukanya pasar yang melintasi batas geografis.

Bank digital dapat didirikan dengan dua (2) cara, yaitu dengan mendirikan bank baru yang berfungsi sebagai bank digital dengan modal minimal Rp10 triliun. Atau bank tradisional menjadi bank digital.

Beberapa contoh bank digital adalah Bank Livin milik Mandir, Jenius milik BTPN, blu BCA, Bank Jago (dahulu Bank Artos), Digibank (DBS), Wokee (Bukopin), TMRW (UOB), Nyala (OCBC NISP), SeaBank, Pergerakan. Perbankan (MNC Bank) dan banyak lagi.

Bagaimana cara kerja bank digital? Pada dasarnya, seperti bank umum tradisional, bank digital juga menjalankan fungsi mediasi, yaitu mempertemukan pemodal dan pihak yang membutuhkan uang.

Bedanya, sebagian besar atau seluruh aplikasi tersebut memiliki layanan pelanggan dan sistem yang menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

BACA JUGA:Minat Pinjaman Online KUR BRI? Simak Ini Cara dan Saratnya, Dijamin Langsung Cair

Berbeda dengan bank tradisional yang lebih mengandalkan kantor fisik untuk layanan nasabah. Layanan perbankan digital sama dengan bank tradisional.

Yaitu, penarikan, transfer uang, pengelolaan kredit, tabungan dan reksa dana, pembukaan rekening, pengelolaan cek, dan pelaporan transaksi/keuangan.

Keunggulan bank digital adalah kemudahan nasabah dalam beraktivitas dimana saja dan kapan saja, transparansi operasional, biaya lebih rendah bahkan tanpa biaya layanan.

Kemudian adanya kemudahan bank dalam memperbarui dan menawarkan produk/layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Jumlah pelanggan, mengingat semua informasi disimpan secara digital dalam sistem. Pertumbuhan perbankan digital di Indonesia diperkirakan akan meningkat karena potensi pendapatan perbankan yang menjanjikan.

Sangat besarnya potensi unbanked (masyarakat termasuk UKM yang belum tersentuh layanan perbankan) dan potensi menyalip perbankan digital.

Letak geografis Indonesia dan pertumbuhan penggunaan smartphone di Indonesia cukup besar. Namun bank digital menghadapi tantangan berupa jangkauan layanan internet 4G yang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia namun belum merata di seluruh tanah air, dan rendahnya literasi keamanan digital.

Kategori :