“Saya hanya mendengarkan dan menyimak, apa yang terjadi,” tuturnya, kepada awak media.
Setelah mendengarkan cerita dan mengetahui permasalahannya, Liesda tak segan meminta maaf kepada orang tua siswa tersebut.
“Sekaligus kami jelaskan, bahwa itu bukan oknum guru. Tapi mahasiswa yang sedang PPL mengajar di SMPN 48 Palembang. Sedang latihan menjadi guru,” ujarnya.
Menurutnya, mungkin karena yang bersangkutan masih mahasiswa, tentunya jam terbang dan pengalaman menghadapi siswa masih sangat kurang.
Sehingga ketika ada siswa yang ribut, yang bersangkutan emosi dan khilaf.
Setelah itu, Liesda lantas mengumpulkan semua siswa yang sekelas dengan korban.
“Kita akui yang terjadi semuanya tadi kesalahan kita. Sebab telah terjadi aksi pemukulan terhadap korban,” ujarnya.
“Yang dilakukan oknum guru PPL itu, sifatnya murni untuk mendidik. Bukan untuk melukai atau menganiaya murid,” tegasnya.
BACA JUGA:Oknum Guru Les Privat di Kota Prabumulih Sodomi Siswanya
Penanganan masalah ini, sambung Liesda, pihak sekolah dan oknum yang bersangkutan sudah datang ke rumah murid PL, untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Alhamdulillah semua yang datang diterima dengan baik oleh keluarga PL. Pagi ini (Rabu, 23/8) sudah berdamai,” ungkapnya.
Terkait oknum mahasiswa PPL tersebut, pihaknya akan terus memberikan pembinaan dan sekaligus pengawasan.
Apalagi masa magang dari mahasiswa itu hingga September.
“Kami terus bina sampai masa magangnya selesai. Akan kami beri pendampingan saat mengajar di kelas,” imbuhnya.