PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kota Palembang memiliki banyak keunikan, salah satunya mengenai penamaan lokasi.
Seperti ada yang memakai penomoran, nama alam, dan sebagainya. Penamaan lokasi Palembang ada sejak masa kesultanan, kolonial Belanda.
Ada juga penamaan jalan Palembang yang berbeda sebutannya dengan nama jalannya. Seperti Jl Salim Batubara tetapi dikenal dengan Sekip. Lantas mengapa bisa seperti itu?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya :
BACA JUGA: Tradisi Unik Rumpak-Rumpakan, Meriahkan Perayaan Idul Fitri dan Idul Adha di Kota Palembang
1. Faktor Alam
Sering ditemui lokasi di Palembang penamannya menggunakan nama alam atau geografis. Seperti talang, sungai, atau soak.
Penamaan ini termasuk simpel dikarenakan diambil dari faktor alam. Seperti Puncak Sekuning dikarenakan daerahnya dataran tinggi dan banyak tanaman bewarna kuning. Sehingga jadilah disebut Puncak Sekuning.
Faktor alam ini juga dipakai sejak masa kesultanan atau nama lama. Dikarenakan orang Palembang dulu simpel. Contohnya seperti Talang Ratu, Kebon Gede, dan Pulau Seribu.
BACA JUGA:Telok Ukan, Kuliner Khas dan Tradisi Unik dalam Peringatan Kemerdekaan di Kota Palembang
Untuk urutan penamaan alam yang tertinggi ialah bukit kemudian puncak. Seperti Bukit Siguntang, Bukit Mayang, Bukit Sangkal, dan sebagainya. Kalau puncak hanya ada Puncak Sekuning.
Kemudian talang atau sebagai tempat pemukiman yang dikelilingi oleh kebun. Oleh karena itu saat ini masih banyak penamaan talang dibandingkan kebun. Seperti Talang Kelapo, Talang Semut, Talang Makrayu.
Dibawah talang ialah lebak atau dataran yang rendah, kerap kali digenangi air. Setelah lebak ialah Soak, Sungi, atapun Lorok. Nama ini dihubungkan karena dekat pesisir sungai.
Tempat yang paling ramai di Palembang sejak dahulu ialah dipinggir sungi atau sungai.
BACA JUGA:Asal Usul Lomba Bidar, Bermula dari Persaingan Dua Pangeran Palembang Memperebutkan Gadis Idaman