SUMEKS.CO - Jagat media sosial dihebohkan dengan kemunculan sebuah video yang menayangkan kartun berbau Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Video berdurasi 33 detik ini menjadi viral di media sosial dan juga sejumlah grup Whatsapp, beberapa hari ini. Video tersebut menayangkan seorang anak yang sedang bermain dengan dua pria.
Awalnya, anak laki-laki ini bermain perosotan seorang diri. Namun, anak tersebut terjatuh dan menangis. Lalu, tiba-tiba datanglah dua orang laki-laki yang diduga merupakan orang tuanya.
Yang mengejutkan, di dalam video itu anak tersebut menyebut kedua pria itu dengan sebutan Ayah dan Papa. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi seluruh orang tua.
Kartun anak-anak ini kini menjadi sorotan, karena diduga mengandung LGBT di dalamnya. Kartun ini biasa tayang di kanal Youtube Kids milik Cocomelon.
Dalam kartun untuk anak-anak itu terdapat figur orang tua, dimana mereka diduga sebagai pasangan LGBT. Saat ini para orang tua perlu berhati-hati saat memilih tontonan mendidik untuk anak-anaknya.
Media sosial dihebohkan dengan kemunculan sebuah video yang menayangkan kartun berbau LGBT.--
Untuk diketahui, kaum LGBT ini sebenarnya sudah ada pada zaman Nabi Luth AS. Akibatnya, Allah SWT sangat membenci perbuatan ini dan melarang umatnya untuk menyukai sesama jenis.
Allah SWT telah menyebutkan dalam firmannya pada Al-Quran surat Al Anbiya ayat 74-75 bahwa semua penduduk di negeri Sodom melakukan perbuatan keji, kecuali orang-orang yang tinggal di rumah Nabi Luth AS.
BACA JUGA:Allah Murka! Gereja di Boston Terbakar Tiba-Tiba, Sedang Ada Pernikahan LGBT?
Kemurkaan Allah SWT tampaknya juga telah diperlihatkannya di Pulau Maui, Hawaii. Dimana, kebakaran hutan mematikan telah melanda Pulau Maui, Hawaii, baru-baru ini.
Peristiwa ini telah mengakibatkan 55 orang warga tewas, dan banyak orang luka-luka. Peristiwa ini dikaitkan dengan kaum LGBT yang memang marak di Pulau Maui, Hawaii.
Dikutip SUMEKS.CO dari unggahan akun Snack Video Lokaknews, 10 Agustus 2023, penyebab kebakaran ini diakibatkan oleh angin dari badai Samudera Pasifik.
Hal itu pula telah menyebabkan aliran listrik di Pulau Maui, Hawaii, terputus. Sehingga, orang-orang di pulau tersebut terpaksa hidup tanpa listrik dan layanan ponsel.