Hal itu dapat dilihat dari serangan yang tidak konstruktif terhadap Panji Gumilang dan Al Zaytun.
Sebelumnya, Pablo Putra Benua menuding media biang kegaduhan di Al Zaytun.
Menurut konten kreator dan pengusaha ini, media atau pers harus tahu mana yang mesti diangkat dan tidak dalam kasus Al Zaytun ini.
“Jika media tahu, mengerti mana yang bisa diangkat dan mana tidak boleh diangkat nggak sebegininya gaduh,” ujarnya dikutip dari YouTube TVOneNews.
BACA JUGA:Demi Bela Panji Gumilang Omongan Pablo Benua Makin Ngaco, Sampai Meludah Pun ke Langit
Menurutnya, bukan masyarakat yang membuat gaduh atas segala kontroversi di Al Zaytun, tapi media.
Menurut Pablo, santri-santri ada yang bertanya kepadanya bagaimana kalau mereka nanti lulus dari Al Zaytun.
“Ini bang kalau kita lulus sah nggak ijazah kita?,” ungkapnya.
Bahkan, katanya, banyak alumni yang DM kepadanya yang membuat Pablo harus datang langsung bertanya ke Al Zaytun.
BACA JUGA:Kocak, Pablo Benua Sebut Arti Esa Bukan Satu Tapi Banyak, Netizen: Mending Belajar Dulu Deh
Menurut isu yang kemudian merebak ke masyarakat dan heboh itu bukan dari video yang diupload media resmi Al Zaytun.
“Padahal yang dipermasalahkan di Bareskrim itu adalah video yang di re-upload bukan yang diupload,” ungkapnya.
Karena video itu dire-upload itu sudah ditambah dengan kata-kata provokatif sehingga hal itu yang membuat masyarakat terpicu untuk membuat gaduh.
Menurut Pablo di dalam sosial media (sosmed) tidak ada istilah kegaduhan.
BACA JUGA:Pablo Benua Didesak Tepati Janji, Pasang Badan untuk Panji Gumilang Al Zaytun Indramayu