SUMEKS.CO - Walaupun masuk salah satu kota tersepi di Indonesia, Kota Pagaralam Sumatera Selatan, memiliki bus yang diperhitungkan di tingkat nasional.
Bahkan, bus asal Pagaralam ini merupakan satu-satunya bus di Sumatera Bagian Selatan yang tergabung dalam konsorsium perusahaan bus AKAP yang dinamakan Satu Nusa Transport atau Sanutra.
Sanutra Sinar Dempo, itulah bus kebanggaan warga Sumatera Selatan, khususnya Pagaralam. Nama bus diambil dari nama gunung yang berdiri di Pagaralam, dan gunung tertinggi di Sumatera Selatan, yakni dengan Gunung Dempo.
Dikalangan perantauan luar Sumsel, khususunya mahasiswa yang menimba ilmu di Pulau Jawa Sinar Dempo menjadi gransportasi andalan.
BACA JUGA:7 Perusahaan Otobus yang Hadir di Kota Palembang, Ada yang Beroperasi Sejak Tahun 60an
Secara tak langsung Sinar Dempo berperan menciptakan pejabat dan perantau asal Sumsel yang berhasil di Ibukota.
Lantas bagaimana sejarah panjang bus yang awalnya hanya memiliki 1 unit armada, dan hanya melayani rute antar kecamatan?
Sinar Dempo merupakan perusahaan bus di Sumatera Selatan yang menjadi andalan mahasiswa perantauan.--
Dilansir dari situs sinardempo.com, tahun 1974, H Sidik merintis usaha transportasi darat, dengan modal 1 unit Chevrolet.
Tentu saja dengan satu unit mobil tersebut, H Sidik pun hanya melayani rute-rute pendek, yakni Pagaralam-Muara Gelumpai dan Pagaralam Muara Payang, atau rute antar kecamatan.
BACA JUGA:KEREN! Sinar Dempo Dinobatkan Bus dengan Pengabdian Seumur Hidup
Saat itu Chevrolet andalan H Sidik mangkal di depan terminal depan Pasar Dempo. Ternyata keberadaan angkutan H Sidik ini disambut positif masyarakat Pagaralam. Saat itu Pagaralam masih masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Lahat.
H Sidik pun menambah armada meski masih tetap melayani rute-rute pendek.
Tahun 1978, menjadi tonggak bersejarah bagi transportasi darat Kota Pagaralam. H Sidik memutuskan membangun trayek pertama Sinar Dempo, dengan jurusan Pagaralam-Lahat dan Pagaralam-Lubuklinggau.
Nama Sinar Dempo pun makin tertanam di masyarakat. Hanya tempo 1 tahun atau tahun 1979, H Sidik memutuskan menambah jurusan Pagaralam-Palembang dan Pagaralam-Tanjung Karang, Lampung.