PALEMBANG, SUMEKS.CO - Perekonomian Sumatera Selatan tumbuh 5,2% (year on year) pada triwulan II 2023.
Dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023 yakni 5,11% (yoy) juga mencatat kinerja yang baik, dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera masing-masing sebesar 5,17% (yoy) dan 4,9% (yoy).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Ricky Perdana Ghozali menjelaskan kontributor utama output perekonomian Sumsel pada triwulan II tahun 2023 adalah konsumsi rumah tangga yang sedikit menurun dibandingkan triwulan I, namun tetap tumbuh kuat.
Dimana pada triwulan II tahun 2023, ada Tunjangan Hari Raya, gaji ke-13 dan pembayaran gaji, Idul Fitri, Idul Adha, masa libur panjang seperti liburan sekolah, serta belanja masyarakat dan kegiatan pariwisata.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Catat Angka Pertumbuhan Ekonomi Impresif sebesar 5,4 Persen Tahun 2022
Kinerja investasi Sumsel juga menunjukkan akselerasi pada periode yang sama, kemungkinan karena masih berlanjutnya proyek-proyek besar swasta.
"Proyek investasi tersebut terutama dengan peserta dari sektor pertambangan dan industri makanan, kertas dan percetakan, dan didorong oleh kondisi cuaca yang mendukung untuk kegiatan pembangunan konstruksi," jelasnya melalui siaran pers Bank Indonesia Provinsi Sumsel pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Menurut Ricky Perdana Ghozali, dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Sumsel akan ditopang oleh operasional pertambangan (LU) karena produksi minyak, gas, dan batu bara meningkat untuk memenuhi permintaan domestik seiring dengan cuaca yang kondusif.
Selain itu, proses eksplorasi dan aktivasi sumur yang masih berlangsung di Sumatera Selatan serta peningkatan target produksi batu bara turut mendongkrak kinerja sektor pertambangan pada kuartal tersebut.
BACA JUGA:Berdayakan & Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa, BRI Kembali Gelar Program Desa BRILian Batch III 2022
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sumsel diperkirakan akan meningkat tajam pada tahun 2023.
Meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya, karena percepatan migrasi penduduk dan pelaku ekonomi yang mendorong konsumsi dan investasi, sejalan dengan prospek ekonomi global yang diperkirakan akan terus berlanjut berdampak pada kinerja ekspor.
"Penguatan kinerja investasi di daerah diharapkan dapat didorong melalui keberlanjutan realisasi Proyek Strategis Nasional dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan realisasi hilirisasi komoditas unggulan," katanya.
Ricky Perdana Ghozali menyebutkan, sementara dalam rangka mendorong kinerja konsumsi, Bank Indonesia bersama stakeholders terkait terus mendorong efisiensi dan peran ekonomi digital melalui digitalisasi transportasi umum, digitalisasi pajak dan restribusi, dan digitalisasi sektor UMKM.
BACA JUGA:BSI Resmikan Masjid di Bakauheni, Perkuat Kontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi